Jokowi pamerkan realisasi pembangunan infrastruktur, ini rinciannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo hari ini memberikan Pidato Kepresidenan pada Sidang Tahunan MPR RI. Dalam pidatonya, ia merinci realisasi pembangunan infrastruktur sejak 2015.

“Pelabuhan, bandara, rel kereta api, jalan, dan jalan tol dibangun terintegrasi dengan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi daerah sehingga bisa memberi nilai tambah bagi pengembangan wilayah dan juga berdampak pada UMKM,” kata Jokowi di Gedung DPR RI, Kamis (16/8).

Ia menjelaskan, konektivitas yang makin tersambung akibat pembangunan infrastruktur bukan hanya akan membuat ekonomi kita lebih efisien dan berdaya saing, tapi juga akan mempersatukan masyarakat.


Begitu pula dengan pembangunan infrastruktur transportasi massal modern di perkotaan, seperti LRT dan MRT. “Itu akan membangun budaya baru, peradaban baru dalam bidang transportasi massal. Peradaban baru yang tidak ada pembandingnya dalam sejarah negara kita karena sama sekali belum pernah dilakukan,” ujarnya.

Ia menyebutkan, konektivitas tol laut terus naik dengan pembangunan dan pengembangan pelabuhan, yang dari tahun 2015 sampai 2017 sudah mencapai 477 lokasi. Antara tahun 2015 sampai 2017, ia mengatakan, sudah terbangun jalur kereta api yang panjang akumulatifnya sekitar 369 kilometer spoor rel kereta, sudah terbangun 11 bandara baru, dan 397 kilometer jalan tol yang sudah operasional.

Selanjutnya, Jokowi menyebut, pemerintah juga terus membangun dan mengintegrasikan jalan Trans Sumatera, Trans Jawa, Trans Papua.

“Jalan-jalan baru tersebut menjadi bagian dari keberhasilan pengelolaan arus mudik Lebaran tahun ini, yang berjalan lancar,” kata dia.

Adapun, proyek-proyek kelistrikan dengan sumber energi baru terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap di Sulawesi Selatan, akan terus dikerjakan di seluruh pelosok Tanah Air untuk mencukupi kebutuhan listrik masyarakat dan meningkatkan elektrifikasi.

“Begitu juga saat Pemerintah membangun waduk, bendungan, dan irigasi agar petani-petani di seluruh Indonesia dapat melakukan panen lebih dari satu kali, yang akan membantu bangsa Indonesia mencapai ketahanan pangan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia