Jokowi perintahkan Menteri ESDM Arifin Tasrif optimalkan EBT demi tekan impor migas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif ke Istana Kepresidenan, Kamis (31/10). Pemanggilan ini sehubungan pembahasan energi baru dan terbarukan (EBT).

Jokowi meminta untuk memaksimalkan potensi EBT yang dimiliki Indonesia. "Pemanfaatan EBT semaksimal mungkin karena EBT selalu ada dan karena potensi kita sangat besar," ujar Arifin usai rapat dengan Jokowi.

Baca Juga: Jokowi minta anggaran pertahanan dimanfaatkan untuk genjot industrialisasi


Pemanfaatan EBT dilakukan untuk menekan impor. Asal tahu saja saat ini impor minyak dan gas merupakan sektor terbesar yang menciptakan defisit neraca dagang Indonesia.

Beberapa sumber EBT dinilai potensial untuk dikembangkan. Antara lain seperti tenaga matahari, bio energi, dan energi yang berasal dari geothermal.

"Kita akan hitung balance-nya persediaan kita untuk jangka panjang untuk mendukung kebutuhan energi," terang Arifin.

Baca Juga: Ini pertimbangan Menteri ESDM batalkan kenaikan harga gas industri

Arifin bilang target pengembangan EBT akan dilakukan secepat mungkin. Namun, mengenai pencapaian potensi pengurangan impor masih akan didiskusikan lebih lanjut.

Asal tahu saja nilai impor migas Indonesia per September 2019 mencapai US$ 15,86 miliar. Di sisi lain, ekspor migas hanya senilai US$ 9,42 miliar. Alhasil, neraca migas Indonesia masih defisit US$ 6,44 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto