Jokowi Resmikan Bendungan Lolak Sulawesi Utara, Perkuat Lumbung Pangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara selesai dibangun. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan tersebut pada Jumat (23/2).

Bendungan Lolak memberikan suplai air irigasi untuk kawasan Lolak sebagai lumbung pangan di Provinsi Sulawesi Utara.

Jokowi dalam sambutannya mengatakan, urusan air dan energi akan menjadi persoalan besar jika tidak disiapkan untuk dikelola dari sekarang. 


Ia menyebut Indonesia memiliki sekitar 4.400 sungai, namun baru terdapat 292 bendungan. Jumlah tersebut jauh jika dibandingkan negara lain seperti RRT/China yang sudah memiliki 98.000 bendungan dan Korea Selatan sebanyak 20.000 bendungan. 

Keberadaan bendungan sangat dibutuhkan untuk ketahanan air dan ketahanan pangan, terutama di kawasan lumbung pangan. 

"Oleh sebab itu, pengelolaan air harus betul-betul menjadi konsentrasi kerja kita, karena seperti Bendungan Lolak ini yang bisa menampung 16 juta m3 air bisa mengairi sawah kurang lebih 2.200 ha," ujar Jokowi, Jumat (23/2).

Jokowi mengatakan, jika di setiap provinsi dan kabupaten lain memiliki bendungan dengan kapasitas yang kurang lebih sama maka air yang ada akan bisa dikelola sehingga bermanfaat. 

"Seperti Bendungan Lolak ini yang juga bisa menjadi sumber air baku bagi masyarakat Bolaang Mongondow dan bisa mereduksi banjir sampai 29% dan juga untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)," kata Jokowi.

Baca Juga: Tahun Terakhir Menjabat, Jokowi Akui Biaya Logistik Indonesia masih Lebih Tinggi

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia menambahkan, Bendungan Lolak dibangun sejak tahun 2015 dan diselesaikan pada tahun 2023 dengan anggaran sekitar Rp 2 triliun yang mempunyai beragam manfaat. 

Salah satunya sebagai sumber air baku untuk Kecamatan Lolak sebesar 500 liter per detik. 

"Untuk pasokan air bersih, Bendungan Lolak ini telah kita bangun intake dan pipa transmisi menuju ke Instalasi Pengolahan Air Lolak sepanjang 10 km," kata Bob. 

Sedangkan untuk manfaat irigasi seluas 2.200 ha, Bob mengatakan akan disalurkan melalui dua bendung, yaitu melalui Bendung Lolak Atas yang mempunyai potensi irigasi 1.300 ha dan di bagian hilirnya terdapat bendung eksisting yaitu Bendung Lolak dengan luas irigasi 900 ha.

"Sebelum ada bendungan Indeks Pertanaman (IP) hanya 120%, setelah ada Bendungan Lolak IP bisa naik hingga 250%," ujar Bob.

Di daerah hilir bendungan, Bob menyebutkan terdapat Jalan Trans Sulawesi. Sehingga dengan adanya bendungan ini dapat menghindari terjadinya banjir di Jalan Trans Sulawesi. 

"Bendungan Lolak ini berfungsi untuk mereduksi banjir, kurang lebih 29,42% atau mereduksi sekitar 209 ha daerah yang biasa tergenang banjir," jelasnya. 

Bendungan Lolak juga akan berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan potensi energi sebesar 2,43 MW. 

Tidak hanya itu, Bendungan Lolak juga akan menjadi destinasi tempat pariwisata baru di daerah Bolaang Mongondow dan lahan ex galian dapat dimanfaatkan menjadi hutan buah produktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat