Jokowi resmikan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari



JAKARTA. Presiden Joko Widodo meresmikan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari di Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (14/4). Masjid ini merupakan masjid raya di Jakarta yang ide pembangunannya dimunculkan oleh Jokowi saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Jokowi mengungkapkan, ada alasan khusus dirinya menamakan masjid tersebut dengan meminjam nama Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari, pendiri salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).

"Almarhum adalah pahlawan nasional yang cinta Republik Indonesia dengan sepenuh hati. Beliau meletakkan fondasi agama yang ramah dan moderat," ujar Jokowi.


"Untuk itu kita teladani jasa beliau dalam menyebarkan nilai keislaman dan keindonesiaan sesuai prinsip Islam rahmatan lil alamin (rahmat semesta alam)," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta yang terpilih pada 2012 silam.

Jokowi juga membanggakan arsitektur masjid yang banyak memperlihatkan aksen Betawi, seperti pagar langkan dan ornamen gigi balang dengan konstruksi utama seperti rumah bapang yang juga khas Betawi.

Peresmian masjid itu ditandai pula dengan pemukulan bedug dan penandatanganan plakat oleh Jokowi.

"Masjid ini bukti komitmen pemerintah pusat dan daerah yang berkomitmen untuk menjamin kehidupan beragama yang semarak dan barokah. Saya resmikan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jakarta di Jakarta Barat, DKI Jakarta," ucap Jokowi.

Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, Masjid Raya terdiri dari lima menara dengan dua lantai. Luas lahan 2,4 hektare (ha) dengan luas bangunan 1,7 ha. Masjid Raya dapat menampung 12.500 jemaah yang dilengkapi ruang serbaguna, ruang kelas, gedung dan UKM.

Pria yang akrab dipanggil Soni itu mengatakan groundbreaking masjid pada 26 September 2014, dan selesai pada 30 Maret 2017 dengan menelan biaya Rp 165 miliar.

Selain tempat ibadah, Soni mengatakan, masjid tersebut dapat berfungsi sosial untuk bermusyawarah umat muslim dan ajang silaturahmi. "Selain itu menjadi media menyosialisasikan berbagai kebijakan, kegiatan dan informasi dan pembagunan di wilayah Jakarta," tutur Soni

(Rakhmat Nur Hakim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini