Jokowi Resmikan PLTA Poso dan PLTA Malea yang Dibangun Kalla Group



KONTAN.CO.ID -   POSO. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso dan Malea pada Jumat (25/2). Kedua pembangkit tersebut dibangun PT Poso Energy dan PT Malea Energy yang merupakan anak usaha dari PT Hadji Kalla atau Kalla Group.

Acara peresmian turut dihadiri Menteri BUMN, Menteri Investasi, Menteri ESDM, Direksi PLN, Dirjen EBTKE, Dirjen Gatrik, Dirjen ANEKA EBTKE, Ketua Umum Kadin, pimpinan bank sindikasi dan para kepala daerah, Kapolda Sulawesi Selatan, Kapolda Sulawesi Tengah, Pangdam XIV/Hasanuddin, serta H.M. Jusuf Kalla, Direksi PT Poso Energy, Direksi PT Malea Energi dan para pemegang saham

Presiden Joko Widodo menyambut baik kehadiran PLTA baru yang akan menopang kebutuhan masyarakat dan industri di Sulawesi tersebut. Apalagi dunia internasional juga mendorong untuk mengurangi emisi karbon dengan pengurangan penggunaan energi fosil seperti batubara ke EBT.


"Saya sangat menghargai atas selesainya PLTA Poso di Sulawesi Tengah dan PLTA Malea semoga nanti (PLTA) yang berikutnya bisa dilancarkan sehingga target kita dalam rangka energi hijau dan EBT bisa tercapai," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Tinjau Vaksinasi dan Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Sulawesi Tengah

Menurutnya, pemerintah saat ini tengah mengejar target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebanyak 23% pada tahun 2025. Kemudian menjadi 29% pada tahun 2030 dan zero emission pada tahun 2060 mendatang. Target ini terus dikejar sembari menyeimbangkan pertumbuhan listrik agar tidak terjadi kelebihan pasokan yang akan membebani PLN.

Asal tahu saja, PLTA Poso memiliki kapasitas 515 MW terletak di Desa Sulewana, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah dengan total komitmen energi yang dijual ke PLN sebesar 1.669 GWH. PLTA Poso 515 MW dibangun dalam dua tahap, tahap pertama betkapasitas 3x65 MW telah beroperasi sejak Desember 2012 sedangkan PLTA Poso Extension dengan berkapasitas 4x30 MW dan kapasitas 4x50 MW telah selesai pembangunan sejak Desember 2021

Sementara itu, PLTA Malea dengan kapasitas 2x45 MW dibangun di Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan telah beroperasi secara komersial pada tahun 2021dengan total komitmen energi yang dijual ke PLN sebesar 474 GWH. Keunggulan PLTA Malea adalah PLTA pertama di Indonesia yang menggunakan surge tank tipe ACSC (Air Cushion Surge Chamber).

Jusuf Kalla, Founder Kalla Group menyampaikan, pembangunan PLTA menyedot investasi yang tidak murah. Biaya pembangunan PLTA setidaknya dua kali lipat lebih mahal ketimbang PLTU. Namun, biaya operasional PLTA jauh lebih murah dibandingkan PLTU.

"Biaya PLTA itu untuk 1 MW rata-rata investasinya US$ 2 juta, maka investasinya disini kira-kira Rp 17 triliun," ujarnya.

Tidak hanya itu, Kalla Group juga menginvestasikan dananya untuk pembangunan transmisi ke Sulawesi Selatan dan Palu sepanjang 250 km. Untuk membangun jalur transmisi tersebut, Kalla Group menggelontorkan uang tak kurang dari Rp 2 triliun.

Kedua PLTA ini akan menyuplai kebutuhan listrik untuk wilayah Sulawesi Tengah, Selatan, Barat dan Utara. Pembangunan kedua PLTA ini dilakukan oleh PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) sebagai kontraktor utama dengan menggunakan tenaga kerja dan tenaga ahli lokal mulai dari perencanaan, desain hingga konstruksi.

Pembiayaan kedua proyek ini menggunakan cash flow perusahaan dan pinjaman dari sindikasi perbankan dalam negeri yakni BRI, BNI, Mandiri dan Panin. Pembangunan PLTA ini juga sekaligus menandai komitmen Kalla Group untuk mengembangkan energi bersih yang ramah lingkungan.

"Kehadiran PLTA Poso pun membuat sistem kelistrikan di Sulawesi Bagian Selatan memiliki bauran energi baru terbarukan  (EBT) yang begitu besar," kata Solihin Jusuf Kalla, President Director Kalla Group.

Baca Juga: Kunjungan Kerja ke Sulteng, Presiden Jokowi Resmikan PLTA Poso

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat