Jokowi Salurkan Sapi Kurban di 34 Provinsi, Sapi Terbesar Berada di Provinsi NTB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sumbangan sapi kurban di 34 Provinsi di Indonesia. Sapi-sapi kurban yang disumbangkan memiliki rata-rata berat 800 kilogram hingga 1 ton.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, masing-masing provinsi akan memperoleh satu sapi kurban. Namun jika di provinsi tersebut tak ada sapi dengan kriteria berat yang diinginkan, maka akan diberikan dua ekor sapi kurban.

"Ada satu daerah yang memang terkendala tadi. Batasannya itu, [jika] di bawah batasan yang kami tetapkan itu kami berikan dua ekor sapi," kata Heru dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (8/7).


Pengadaan sapi-sapi kurban tersebut diperoleh dari peternakan setempat yang ditunjuk oleh Gubernur. Wilayah mana di tiap provinsi yang akan menerima sapi kurban dari Jokowi juga akan ditentukan oleh masing-masing Gubernur. Adapun untuk lokasi pemotongan diarahkan agar dilakukan di masjid.

Berkaitan dengan situasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), Heru menyampaikan pihaknya bersama Gubernur, Kementerian Pertanian, Kementerian Agama, dan Dinas Pertanian setempat untuk melakukan skrining terhadap sapi-sapi yang akan disumbangkan.

Baca Juga: Jokowi: Kalau BBM Naik Ada yang Setuju?

Selama dua minggu sapi-sapi kurban tersebut diawasi oleh unsur staf dari Dinas Pertanian terkait untuk memastikan bahwa kondisi hewan kurban sehat, gemuk, dan tidak tertular PMK.

"Per provinsi satu, beratnya kurang lebih kita harapkan 800 kilogram hingg 1 ton. Ada yang tadi di daerah NTB itu 1,4 ton," imbuhnya.

Rencananya, sapi-sapi kurban tersebut akan diserahkan kepada Masjid yang dituju oleh Gubernur dan ada beberapa diserahkan oleh Wakil Gubernur besok.

Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana Sekretariat Presiden (Setpres) Rika Kiswardani menuturkan, selain sebagai kegiatan rutin Presiden, bantuan kemasyarakatan dalam bentuk sapi, juga dimanfaatkan untuk meningkatkan semangat para peternak lokal.

"Karena memang kita menginginkan pengadaan sapi ini dari peternak lokal. Kalau memang daerah setempat tidak mampu menyuplai sapi dengan spesifikasi yang ditentukan tentu daerah terdekat yang akan kita tuju," ujar Rika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto