Jokowi sebut Ahok jadi kandidat CEO otoritas ibu kota baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyebut nama Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sebagai calon Chief Executive Officer (CEO) otorita ibu kota baru.

Asal tahu saja, Ahok merupakan pendampingnya saat memimpin DKI Jakarta. Selain Ahok, Jokowi juga menyebutkan sejumlah nama lain.

"Kandidatnya ada banyak, yang namanya kandidat memang banyak, satu Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiyana, empat Pak Azwar Anas," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Senin (2/3).


Baca Juga: Luhut sebut Jokowi telah tetapkan kepala badan otorita ibu kota baru, siapa dia?

Sebagai gambaran Ahok juga pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selepas Jokowi menjadi Presiden tahun 2014. Selain itu nama lain adalah Bambang Brodjonegoro.

Saat ini Bambang menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi. Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) yang merancang pemindahan ibu kota.

Sementara Tumiyana merupakan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan mantan Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk. Nama terakhir yang disebutkan oleh Jokowi adalah Bupati Banyuwangi Azwar Anas.

Baca Juga: Negara-negara ini menyatakan serius berinvestasi ke ibukota baru

Saat ini CEO otorita ibu kota baru tersebut belum diputuskan hingga saat ini. Namun, Jokowi bilang akan diputuskan mulai pada minggu ini.

"Jadi untuk otoritas ibu kota negara, ini memang kita akan segera menandatangani perpres di mana di situ ada CEO-nya," terang Jokowi.

Sebelumnya Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan CEO otorita akan bertanggungjawab pada ibu kota baru. Termasuk pada investasi yang akan masuk ke pembangunan ibu kota baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi