JAKARTA. Pemerintahan baru belum ditetapkan, bahkan siapa yang akan menjadi presiden masih menunggu keputusan mahkamah Konstitusi (MK) 21 Agustus 2014. Namun, calon presiden terpilih menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU), Joko "Jokowi" Widodo sudah mengambil ancang-ancang untuk mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut Jokowi, beban subsidi yang diberikan pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih terlalu besar. Hal itu terlihat dari Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (RAPBN) tahun 2015 yang yang mematok angka subsidi energi sebesar Rp 291,1 triliun. Jumlah itu naik sebesar Rp 44,61 triliun dibanding APBN Perubahan tahun 2014 lalu. Oleh karenanya, Jokowi mengaku siap jika harus mengurangi subsidi BBM pada tahun 2015 mendatang.
Jokowi siap kurangi subsidi BBM tahun 2015
JAKARTA. Pemerintahan baru belum ditetapkan, bahkan siapa yang akan menjadi presiden masih menunggu keputusan mahkamah Konstitusi (MK) 21 Agustus 2014. Namun, calon presiden terpilih menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU), Joko "Jokowi" Widodo sudah mengambil ancang-ancang untuk mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut Jokowi, beban subsidi yang diberikan pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih terlalu besar. Hal itu terlihat dari Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (RAPBN) tahun 2015 yang yang mematok angka subsidi energi sebesar Rp 291,1 triliun. Jumlah itu naik sebesar Rp 44,61 triliun dibanding APBN Perubahan tahun 2014 lalu. Oleh karenanya, Jokowi mengaku siap jika harus mengurangi subsidi BBM pada tahun 2015 mendatang.