Jokowi: Tanpa infrastruktur, jangan mimpi bersaing



KONTAN.CO.ID - Presiden Joko Widodo  menegaskan pembangunan infrastruktur penting agar Indonesia bisa menghadapi era persaingan di masa mendatang.

"Negara ini memerlukan infrastuktur. Tanpa itu, jangan mimpi bisa bersaing. Jangan mimpi kalau pembangkit listrik, airport, pelabuhan enggak ada," kata  Presiden dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Pro Jokowi (Projo) di Jakarta, Senin (4/9), seperti dikutip dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Itu sebabnya, kata Jokowi, pemerintahan yang dipimpinnya saat ini fokus pada pembangunan infrastruktur di seluruh Tanah Air. Mulai dari pembangunan jalan tol, jalur kereta api, hingga pembangunan dan perluasan bandara serta pelabuhan.


Pembangunan dilakukan bukan hanya di Pulau Jawa, melainkan hingga ke wilayah perbatasan Indonesia dengan sejumlah negara tetangga. Menurut Jokowi, pembangunan di perbatasan penting karena menyangkut harga diri dan martabat bangsa.

 "Pembangunan perbatasan terkecil itu penting sekali. Saya selalu sampaikan kepada Menteri PU harus minimal dua kali lebih baik. Ini soal kebanggaan harga diri dan martabat. Masa kalah dengan negara tetangga?" tutur Presiden.

Meski demikian, Presiden menyatakan, kerja keras pemerintah harus diikuti dengan dukungan dari masyarakat. Namun, saat ini Presiden menilai masih banyak masyarakat yang belum mengetahui program-program yang sedang dijalankan pemerintah.

"Kasih tahu ke masyarakat kita sudah bekerja siang-malam, Sabtu-Minggu, untuk menyelesaikan yang riil dibutuhkan masyarakat," ungkapnya.

Jokowi juga mengingatkan pentingnya menyebarkan nilai-nilai optimisme di dalam masyarakat serta bijak dalam menggunakan media sosial. Hal ini dilakukan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Jangan sampai saudara sendiri berantem karena adu domba, jangan gampang terpancing. Sampaikan dalam media sosial rasa optimisme. Sampaikan kita majemuk dan beragam," ujar Jokowi.

Dalam sambutannya, Jokowi juga sempat menyinggung soal Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Meskipun tahun depan sudah mulai memasuki tahun politik, namun Presiden menyatakan dirinya akan tetap fokus bekerja untuk rakyat.

"Kita semua harus menyadari bahwa tahun depan (2018), September, yang namanya Capres dan Cawapres sudah ditetapkan tahun depan. Sudah masuk tahun politik. Kampanye bagian Projo. Saya kerja saja," ucap Presiden.

Hal tersebut, lanjut Jokowi, juga berlaku bagi para jajarannya di Kabinet Kerja yang harus tetap fokus bekerja. Mengingat masih banyak hasil kerja pemerintah yang ditunggu oleh rakyat Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini