Jokowi tekankan India merupakan mitra strategis bagi Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan India merupakan mitra strategis bagi Indonesia, tak hanya di bidang ekonomi tapi juga di bidang politik dan keamanan.

Adapun salah satu perwujudan mitra strategis di bidang politik dan keamanan itu terlihat dari dua negara yang aktif di kerja sama Indian Ocean Rim Association (IORA).

"Komunikasi intensif dalam memajukan kerja sama di indo pasifik dan kita sepakat memajukan infrastruktur konektivitas termasuk pembangunan di Sabang dan Pulau Andaman," ungkap Presiden dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/5).


Maka dari itu, pemerintah memiliki nilai strategis yang ditunjukkan dengan adanya pembaharuan kerja sama pertahanan dan joint production industry strategies, termasuk pembuatan water cannon yang telah dilakukan.

"Oleh karena itu kita sepakat kemitraan strategis kita ke kemitraan strategis komprehensif. Dan dengan strategis komprehensif, hubungan bilateral Indonesia dan India semakin kokoh dan baik," tambah dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B. Panjaitan mengatakan, kerja sama Indonesia-India di Sabang dan Pulau Andaman ini akan berdampak pada stabilitas keamanan di wilayah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Pasalnya, dengan adanya peranan India di Indonesia, dengan kerja sama yang bagus membuat keseimbangan di Indian Ocean dan Pacific Ocean. "Hal itu dinilai sangat penting bagi perimbangan kekuatan yang dibangun di Indonesia sehingga tidak ada satu (negara) yang memiliki super power," ungkap Luhut beberapa waktu lalu.

Selain itu, ia juga mengatakan, India berminat berinvestasi di Sabang berupa rumah sakit dan sea port (pelabuhan). Menurut Luhut secara keseluruhan kerja sama India-Indonesia sangat berdampak baik.

Apalagi melihat, keunggulan teknologi India karena terjangkau, fungsional, dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia.

“Mereka membuat produk-produk mereka yang affordable, suitable tapi functional. Itu saya kira penting buat negara berkembang seperti kita. Jadi tidak melihat yang barang mewah yang kami tidak butuhkan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto