Jokowi Ungkap Rencana Stop Ekspor Tembaga pada Pertengahan Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal rencana penghentian ekspor tembaga oleh Indonesia pada pertengahan tahun ini.

Jokowi menegaskan, pemerintah memiliki rencana jangka panjang untuk mendorong industrialisasi atau hilirisasi termasuk untuk sektor komoditas mineral.

Sebelumnya, larangan ekspor bijih mineral telah dilakukan pemerintah dengan menyetop ekspor bijih nikel pada awal 2020 lalu.

Baca Juga: Kebijakan Pelarangan Ekspor Tembaga Terancam Molor, Ada Pemicunya?

Kebijakan ini pun membuat Indonesia digugat oleh Uni Eropa di World Trade Organization (WTO). Menyikapi kondisi ini, Jokowi memastikan Indonesia belum akan berhenti dengan kebijakan hilirisasi.

"Justru kita tambah stop bauksit. Nanti mungkin pertengahan tahun lagi akan kita stop lagi tembaga," ungkap Jokowi dalam Peringatan HUT PDIP ke-50 yang disiarkan virtual, Selasa (10/1).

Jokowi menjelaskan, kebijakan hilirisasi perlu dilakukan untuk mendorong nilai tambah. Sebagai contoh, larangan ekspor bijih nikel dan mendorong hilirisasi telah meningkatkan nilai tambah nikel dari Rp 17 triliun menjadi Rp 360 triliun.

Baca Juga: Ada Larangan Ekspor Bahan Mentah, Kadin Harap Hilirisasi Bauksit Bisa Sesukses Nikel

Untuk itu, dengan mendorong hilirisasi komoditas mineral, pemerintah mengharapkan terciptanya nilai tambah terutama untuk memaksimalkan penciptaan lapangan kerja.

Selain itu, dengan rencana besar pemerintah mendorong ekosistem baterai dan kendaraan listrik, kontribusi sektor mineral diyakini akan kian meningkat.

"Apabila jadi ekosistem baterai dan mobil listrik, itu akan beri nilai tambah ratusan kali, bukan puluhan kali lagi," tegas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .