KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Jokowi meminta agar pelantikan dirinya bersama Kiai Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih dimajukan satu hari. Dari Jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU), sedianya Jokowi-Kiai Maruf Amin akan dilantik pada 20 Oktober mendatang. Ketua Umun DPP Projo Budi Arie Setiadi mengungkapkan usul presiden.
Dirinya menjelaskan, dalam pertemuan di Istana Negara, Jumat (27/9) kemarin Presiden Jokowi mengungkapkan hal tersebut (usul pelantikan maju satu hari). "Presiden Jokowi sudah mengusulkan. Meminta tanggal pelantikan dimajukan sehari menjadi Sabtu, 19 Oktober 2019," ungkap Budi, Sabtu (28/9).
Baca Juga: Panglima: Siapapun yang ingin gagalkan pelantikan Presiden akan berhadapan dengan TNI Ia mengungkapkan persiapan dilakukan setelah sejumlah pemimpin kelompok pendukung atau relawan saat bertemu Presiden Jokowi di Istana. "Teknisnya sedang diatur. Tapi antusiasme tinggi. Jutaan pendukung Jokowi siap hadir," kata Budi. Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, Presiden telah menginstruksikan aparat kepolisian dan TNI untuk mengantisipasi tindakan yang tidak diinginkan. Menurut Moeldoko, menjaga situasi keamanan di setiap daerah perlu dilakukan dengan baik, apalagi pada 20 Oktober 2019 akan berlangsung pelantikan Jokowi dan Kiai Maruf Amin sebagai presiden-wakil presiden. "Ya relatively bahwa situasi menang ada prioritas-prioritasnya, setidaknya sampai pelantikan berjalan dengan baik," tuturnya.
Baca Juga: Cerita pedagang bingkai yang kaget setengah mati saat dikunjungi Jokowi Mantan Panglima TNI itu menyebut pemerintah dan aparat keamanan melihat ada oknum yang berupaya membuat situasi keamanan tetap memanas dan berniat menghambat pelantikan.
"Ada yang mengharapkan seperti itu (menghambat pelantikan)," kata Moeldoko.
Hingga berita ini diturunkan tribunnews.com masih mengonfirmasi KPU terkait usul presiden. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com berjudul:
Jokowi Usul Pelantikan Maju Satu Hari Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi