Jones Lang LaSalle perkirakan sektor properti tahun ini bisa kembali bangkit



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) memperkirakan jika tahun ini, sektor properti akan menemui momentum kebangkitannya. Lebih detail, hal ini dilihat dari stimulus yang diberikan oleh pemerintah yang akan membangkitkan penjualan rumah tapak.

Tak hanya itu, sektor logistik juga diprediksi masih menjadi sektor properti yang bertahan pada tahun ini. "Dengan stimulus-stimulus yang diberikan oleh pemerintah, kemungkinan rumah tapak dan logistik masih menjadi sektor yang cukup bertahan dalam kondisi saat ini," jelas Head of Advisory JLL Vivin Harsanto dalam acara yang digelar oleh JLL secara virtual, Kamis (15/4).

Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti pemberian insentif PPN dan relaksasi loan to value (LTV) terlihat cukup memberikan dampak bagi pasar properti perumahan, khususnya rumah tapak.


Pengembang secara cermat mengambil peluang untuk menghabiskan stok produk rumah tapak ataupun kondominium yang hampir selesai dibangun atau siap huni, namun belum terjual.

Baca Juga: Pengajuan KPR di BCA meningkat pada kuartal I, salah satunya ditopang insentif PPN

Hal ini juga merupakan sebuah peluang bagi para pembeli untuk mendapatkan produk yang sudah terbangun dengan biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan pada kondisi normal.

Ia juga berkata, meningkatnya kinerja e-commerce juga turut membuka kesempatan pembukaan gudang logistik. "Diharapkan pemerintah dapat memberikan stimulus untuk menggairahkan sektor properti lainnya," ujarnya.

Ia melanjutkan, saat ini belum terlihat kebangkitan pasar properti secara signifikan, namun paling tidak sudah terdapat pergerakan di beberapa sektor. Di sisi lain, sektor properti perkantoran, mal, dan hunian vertikal seperti kondominium, dinilai memerlukan waktu untuk kembali pulih.

Sementara itu, Country Head JLL Indonesia James Allan menilai para investor dengan berhati-hati tetap aktif mencari peluang di tengah pandemi dan menaruh minat terhadap pasar properti di Indonesia, khususnya sektor perumahan, pergudangan dan pusat data.

"Di sisi lain, stimulus dan kebijakan yang dilakukan pemerintah terhadap sektor properti diharapkan dapat merangsang pasar," kata James.

Selanjutnya: Penyaluran KPR mulai terdorong insentif pembebasan PPN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli