Joshua Suherman: Fulus dari kaus bola



Demam Piala Eropa yang tengah menjangkiti seluruh dunia termasuk di Indonesia, ternyata, membawa berkah bagi Joshua Suherman. Pasalnya, jersey alias kaus tim sepakbola yang menjadi dagangannya makin laris manis.

Mantan penyanyi cilik zaman 1990-an ini diam-diam punya bisnis jualan jersey. “Baru jalan sekitar dua tahun,” kata pria kelahiran Surabaya, 3 November 1992 ini. Ia bercerita, awal mula kepincut bisnis ini karena dorongan sang adik yang juga penggemar bola. “Saya jualan bareng adik. Saya khusus menangani pemasaran,” katanya.

Sayang, pelantun lagu anak-anak berjudul Diobok-obok ini enggan menyebut nilai omzet yang berhasil diraihnya selama ajang Piala Eropa kali ini. “Tidak banyak, karena kelasnya cuma rumahan,” imbuhnya.


Jojo, begitu panggilan sapaannya, pun mengakui barang dagangannya bukanlah jersey orisinal. Tapi kualitas desain dan detail dagangan yang diimpornya dari Thailand itu mendekati asli. Dan yang penting, barang dagangan itu cukup laris karena harganya lebih murah, yakni berkisar Rp 150.000 sampai Rp 200.000. Sedangkan harga jersey orisinal bisa lebih dari setengah juta rupiah.

Toh, mahasiswa semester dua Jurusan Komunikasi Universitas Bina Nusantara ini tidak berniat selamanya menjadi importir. Dia berencana memproduksi sendiri kaus sepakbola di dalam negeri. “Bukan cuma produksi jersey, tapi juga berbagai pernak-pernik terkait dengan sepakbola, seperti jaket dan yang kecil-kecil,” katanya.

Kini, selain memperoleh tambahan uang jajan dari bisnis jersey, hobi Jojo sebagai kolektor kaus sepakbola dapat tersalurkan. “Saya sangat suka Liverpool dan punya semua jersey Liverpool. Mulai dari tahun 1992 sampai yang untuk musim depan,” kata Jojo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari