JP Morgan beri rekomendasi overweight untuk saham Perusahaan Gas Negara (PGAS)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JP Morgan  kembali mengerluarkan rekomendasi untuk saham PT Perusahaan Gas NegaraTbk (PGAS). JP Morgan memberi rekomendasi overweight untuk saham PGAS.

Selain itu, target harga untuk anggota indeks Kompas100 ini juga naik 44% ke level Rp 3.120 per saham.

JP Morgan menaikkan rekomendasi saham PGAS karena permintaan gas yang tinggi. Selain itu, PGAS melaporkan parameter operasional bulan Agustus dimana volume distribusi naik ke rekor tertinggi. Hal ini didorong oleh permintaan daya dan energi.


Baca Juga: Ini rekomendasi MNC Sekuritas untuk saham PGAS, ANTM, PTPP, dan BNLI

JP Morgan menilai seharusnya hal ini dapat mengurangi kekhawatiran investor akan persaingan dengan komoditas batubara. "Sementara permintaan sebagian didorong oleh perubahan cuaca, kami memperkirakan sekitar dua pertiga dari pertumbuhan dapat dipertahankan," tulis analis JP Morgan dalam risetnya, Senin (23/9).

Dalam risetnya, JP Morgan mengatakan volume distribusi gas untuk Agustus naik 8% secara month-on-month (MoM) ke level rekor tertinggi di 1.078mmscfd. Kenaikan ini terutama didorong oleh sektor listrik. Permintaan sektor listrik tumbuh 13% MoM dan 31% di atas permintaan selama semester pertama 2019.

Lebih lanjut, menurut JP Morgan cuaca panas di ASEAN mendorong permintaan listrik di region tersebut.

Untuk diketahui, kinerja PGAS sepanjang separuh pertama 2019 cukup gemilang. PGAS mencatatkan pendapatan sebesar US$ 1,79 miliar. Bila dikonversikan ke rupiah dengan kurs rata-rata semester I tahun 2019 Rp 14.195 per dolar Amerika Serikat (AS), maka pendapatan PGAS sekitar Rp 25,4 triliun.

Meski demikian, Angka ini turun 6,77% bila dibandingkan pendapatan PGAS pada semester I 2018 lalu sebesar US$ 1,92 miliar.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan Selasa (24/9)

Dus, laba perusahaan plat merah ini juga ikut merosot 69,87% menjadi hanya US$ 54,04 juta jika dibandingkan dengan laba bersih PGAS semester pertama tahun lalu yang mencapai US$ 179,39 juta.

Meski demikian, PGAS terus berkomitmen untuk terus berekspansi, salah satunya adalah dengan menyediakan jaringan gas di calon ibukota baru. Lebih lanjut, Direktur Utama PGAS Gigih Prakoso Soewanto mengatakan, pihak PGAS telah menyusun Rencana Perusahaan Jangka Panjang (RJPP) untuk periode 2019-2024. Salah satu poinnya adalah volume produksi yang diproyeksikan bakal tumbuh dua kali lipat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli