JP Morgan diserang hacker



SAN FRANCISCO. Federal Bureau of Investigation (FBI) saat ini tengah menyelidiki serangan cyber yang terjadi terhadap beberapa lembaga keuangan di Amerika Serikat.  Ada sekitar lima bank di AS yang di hacker, salah satunya termasuk raksasa Wall Street, JP Morgan Chase. Namun pihak JP Morgan enggan untuk mengomentari hal tersebut. JP Morgan hanya mengatakan bahwa percobaan serangan ke perseroan hampir terjadi setiap hari.

"Perusahaan seukuran kami mengalami serangan cyber hampir setiap hari. Kami memiliki beberapa lapisan pertahanan untuk melawan ancaman apapun dan terus-menerus memantau tingkat penipuan," ujar salah seorang juru bicara JP Morgan Chase.

Sampai saat ini FBI belum menunjukkan siapa yang dicurigai berada di balik serangan tersebut. Sebuah pernyataan dari biro mengatakan tengah bekerja sama dengan dinas rahasia AS untuk menentukan ruang lingkup serangan. Bloomberg News, media yang pertama kali melaporkan serangan tersebut mengatakan penyelidikan yang dilakukan melihat kemungkinan keterlibatan Rusia. Apalagi di tengah memburuknya hubungan hubungan kedua negara selama krisis di Ukraina dan Timur Tengah. Seorang pakar keamanan mengatakan bahwa kemampuan para hacker yang bisa membobol beberapa lapisan keamanan di perusahaan-perusahaan besar tersebut tentu bukanlah hacker kriminal biasa.


"Ini sangat berbeda dari serangan yang diduga dilakukan oleh Iran sebelumnya pada tahun 2012 dan akhir 2013. ," kata Amichai Shulman, kepala kantor teknologi di perusahaan keamanan Imperva. "Saya merasa aneh bahwa seseorang yang benar-benar mampu untuk masuk ke bank tidak menggunakannya untuk membuat keuntungan segera,” kata Amichai Shulman, kepala kantor teknologi di perusahaan keamanan Imperva. "Setiap orang berusaha keras untuk mengaitkan masalah ini dengan situasi politik di Rusia. Namun, diketahui bahwa dalam beberapa tahun kebelakang sebagian besar serangan perbankan dan hacker terkait finansial secara konsisten berasal dari Eropa Timur,"  ujar Amichai.

Editor: Hendra Gunawan