JP Morgan Kerek Rekomendasi Saham Astra International (ASII), Cermati Saran Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) mencapai titik terendah, mendorong JP Morgan untuk meningkatkan rekomendasinya. 

Tim Asean Metals, Indo Auto & Consumer Research JP Morgan menyatakan bahwa mereka telah mengakhiri pandangan underweight pada saham ASII. Kinerja saham ASII tercatat turun 17% secara YTD, lebih buruk dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 15,5%.

"Kami melihat sebagian besar berita buruk dan tesis negatif terhadap perusahaan sudah muncul. Kami pun melihat risiko-imbalan menjadi seimbang di level harga saat ini," tulis Tim JP Morgan dalam riset yang dikutip pada Minggu (9/6).


Baca Juga: JP Morgan Kerek Rekomendasi Saham Astra International (ASII), Ini Alasannya

JP Morgan mengubah pandangannya dari underweight menjadi netral untuk saham ASII.

Mereka memperkirakan harga saham akan berada dalam kisaran Rp 4.000 - Rp 5.000 dalam waktu dekat, didorong oleh penjualan bulanan kendaraan roda empat, termasuk model hybrid dan BEV.

Penurunan harga saham juga dipengaruhi oleh perkiraan penjualan kendaraan roda empat yang hanya mencapai 900.000 unit tahun ini, serta peluncuran model baru dari ASII dan kompetitornya. Khususnya, kompetitor BYD yang meluncurkan HEV dengan jangkauan 2.000 kilometer.

 
ASII Chart by TradingView

Sementara itu, Junior Research Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Arinda Izzaty Hafiya mencatat harga saham ASII terus melemah, setara dengan harga empat tahun lalu. Secara teknikal, saham ASII tengah retest support pada level 4.510.

"Pelemahan harga saham ASII disebabkan oleh turunnya laba bersih sebesar 15,81% YoY menjadi Rp 7,46 triliun dari sebelumnya Rp 11,59 triliun," jelas Arinda pada Kontan, Minggu (9/6).

Baca Juga: Saham Astra International (ASII) Sentuh Level Terendah, Cermati Rekomendasi Analis

Penurunan laba bersih ASII dipicu oleh pendapatan yang turun 2,13% YoY pada kuartal I 2024, serta penjualan mobil dan sepeda motor yang masing-masing turun 20% YoY dan 7,8% YoY.

Namun, Arinda tetap optimis dengan prospek jangka panjang ASII, mengingat rencana pembangunan Astra Biz Center-IKN yang akan menjadi kompleks terpadu untuk 11 merek perusahaan Grup Astra.

Editor: Noverius Laoli