KONTAN.CO.ID - LONDON. Bank investasi asal Amerika Serikat (AS) JP Morgan menaikkan prediksinya terkait peluang Brexit tanpa kesepakatan dari 15% menjadi 25%. JP Morgan mengatakan, persoalan utama sekarang adalah Boris Johnson, mantan Menteri Luar Negeri Inggris menjadi Perdana Menteri Inggris. Bila hal itu terjadi maka keputusan itu diikuti pemilihan umum dan penundaan keluarnya Inggris hingga akhir tahun 2019 ini. Mengutip Reuters, Selasa (21/5), JP Morgan juga meningkatkan kemungkinan perpanjangan Pasal 50 menjadi 60% berbanding 50% sebelumnya. Bank investasi AS ini juga memangkas kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa dengan ketentuan Perjanjian Penarikan Perdana Menteri Theresa May menjadi 15% dari 35%.
JP Morgan: Peluang Brexit tanpa kesepakatan naik menjadi 25% dari 15%
KONTAN.CO.ID - LONDON. Bank investasi asal Amerika Serikat (AS) JP Morgan menaikkan prediksinya terkait peluang Brexit tanpa kesepakatan dari 15% menjadi 25%. JP Morgan mengatakan, persoalan utama sekarang adalah Boris Johnson, mantan Menteri Luar Negeri Inggris menjadi Perdana Menteri Inggris. Bila hal itu terjadi maka keputusan itu diikuti pemilihan umum dan penundaan keluarnya Inggris hingga akhir tahun 2019 ini. Mengutip Reuters, Selasa (21/5), JP Morgan juga meningkatkan kemungkinan perpanjangan Pasal 50 menjadi 60% berbanding 50% sebelumnya. Bank investasi AS ini juga memangkas kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa dengan ketentuan Perjanjian Penarikan Perdana Menteri Theresa May menjadi 15% dari 35%.