NEW YORK. Para spekulan mulai melirik emas setelah harga emas naik ke level tertinggi sejak pertengahan Juni. Kenaikan harga emas terjadi karena adanya kenaikan tanda-tanda permintaan fisik. "Orang-orang tertarik memegang emas karena harga turun," kata Tom Stringfellow, presiden Frost Investment Advisors LLC di San Antonio kepada Bloomberg. Harga emas melonjak 4,5% menjadi $ US1.371 per ounce di Comex di New York pada pekan lalu, kenaikan terbesar sejak 12 Juli. Sementara itu, outlook dari JPMorgan menyebutkan, harga emas naik karena ada kenaikan permintaan di India dan adanya pemogokan tambang emas di Afrika Selatan. Selain itu, JP Morgan memproyeksi, 4-5 minggu ke depan, harga emas berpeluang reli menjadi US$ 1.420 per ounce. Hal ini disampaikan oleh Jeffrey Christian, managing partner di CPM Group, dalam sebuah wawancara kepada Bloomberg di Jaipur, India, pekan lalu.
JP Morgan proyeksi harga emas US$ 1.420 per ounce
NEW YORK. Para spekulan mulai melirik emas setelah harga emas naik ke level tertinggi sejak pertengahan Juni. Kenaikan harga emas terjadi karena adanya kenaikan tanda-tanda permintaan fisik. "Orang-orang tertarik memegang emas karena harga turun," kata Tom Stringfellow, presiden Frost Investment Advisors LLC di San Antonio kepada Bloomberg. Harga emas melonjak 4,5% menjadi $ US1.371 per ounce di Comex di New York pada pekan lalu, kenaikan terbesar sejak 12 Juli. Sementara itu, outlook dari JPMorgan menyebutkan, harga emas naik karena ada kenaikan permintaan di India dan adanya pemogokan tambang emas di Afrika Selatan. Selain itu, JP Morgan memproyeksi, 4-5 minggu ke depan, harga emas berpeluang reli menjadi US$ 1.420 per ounce. Hal ini disampaikan oleh Jeffrey Christian, managing partner di CPM Group, dalam sebuah wawancara kepada Bloomberg di Jaipur, India, pekan lalu.