JPFA rilis obligasi global, ini kata analis



JAKARTA. PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) menambah emisi obligasi global yang diterbitkan hingga US$ 100 juta. Emisi ini merupakan lanjutan dan satu kesatuan dari emisi obligasi global senilai US$ 150 juta yang terbit pada akhir Maret 2017.

Sehingga, jika ditotal dengan obligasi yang sudah lebih dulu diterbitkan itu, nilai emisinya mencapai US$ 250 juta atau setara sekitar Rp 3,3 triliun. "Tambahan obligasi ini memliki ketentuan yang sama dengan obligasi sebelumnya," ujar Corporate Secretary JPFA, Maya Pradjono awal pekan ini.

Seperti diketahui, Maret lalu, JPFA merilis obligasi global senilai US$ 150 juta. Obligasi yang dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGX-ST) itu ditawarkan dengan kupon 5,5% dan memiliki tenor 5 tahun hingga 2022 mendatang.


JAPFA telah menandatangani perjanjian dengan Credit Suisse (Singapore) Limited atas emisi obligasi senilai US$ 100 juta itu awal pekan ini. Transaksi ini akan ditutup dan efektif pada 19 Juni 2017

Mayoritas dana perolehan obligasi JPFA akan digunakan untuk keperluan refinancing. JPFA memiliki utang obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun 2018 mendatang. Obligasi itu adalah Senior Notes 2018 dengan nilai pokok US$ 225 juta dan kupon 6%.

Hingga tahun 2016, JPFA memiliki total liabilitas jangka panjang sebesar Rp 4,7 triliun, turun 17,8% dibandingkan 2015 yang sebesar Rp 5,7 triliun. Penurunan ini terutama karena berkurangnya pinjaman jangka panjang JPFA pada tahun lalu.

Reza Priyambada, analis Binaartha Sekuritas menilai, penerbitan obligasi global itu akan membuat neraca keuangan JPFA menjadi lebih tertata. "Jadi, kalau ada utang jatuh tempo, JPFA siap bayar," imbuhnya, Selasa (13/6).

Tren suku bunga saat ini juga sedang murah. JPFA juga memiliki rasio utang atau debt to equity ratio (DER) yang tergolong aman, sekitar satu kali. Sehingga, obligasi global itu tidak memberikan tekanan berarti terhadap keuangan JPFA.

Tapi di sisi lain, obligasi global ini juga memberikan konsekuensi bagi JPFA. Perusahaan ini minimal harus melakukan lindung nilai atau hedging. Reza menilai prospek JPFA masih menarik. Ia merekomendasikan buy saham JPFA dengan target harga Rp 1.600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini