JPMorgan tawarkan obligasi US$ 13 miliar, jadi yang terbesar di industri perbankan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. JPMorgan Chase & Co menjual obligasi senilai US$ 13 miliar pada Kamis (15/4) lalu. Hal itu merupakan kesepakatan terbesar yang pernah dilakukan oleh sebuah bank, dan mengambil keuntungan dari biaya kredit termurah dalam beberapa tahun untuk meningkatkan modalnya setelah Federal Reserve (Fed) stimulus pandemi Covid-19 berakhir. 

Kesepakatan itu menjadi pertanda JPMorgan mulai kembali ke perbaikan kinerja di kuartal II 2021. Sekaligus menghantam pasar karena permintaan kredit dari debitur korporasi terus meningkat sejalan dengan pemberian premi yang lebih murah dibandingkan treasury

Melansir artikel yang dimuat Bloomberg, Jumat (16/4) selama masa penawaran awal (bookbuilding), total penawaran yang masuk telah mencapai US$ 26 miliar. Kondisi itu memungkinkan JPMorgan untuk memangkas bunga utang dari spread yang relatif tinggi dari penawaran awal. 


Baca Juga: China tantang pejabat Jepang minum air limbah Fukushima untuk membuktikan keamanannya

Penawaran jumbo itu mungkin berkaitan dengan perubahan dalam keringanan peraturan bank yang terjadi baru-baru ini. "Kami memiliki pengungkit untuk mengelola likuiditas," kata Chief Financial Officer JPMorgan Jennifer Piepszak. 

Walhasil, JPMorgan berhasil meraup US$ 22 miliar di pasar obligasi dalam satu tahun terakhir, jauh lebih besar dari bank besar asal Amerika Serikat (AS) lainnya. "Bank akan selalu menjadi penerbit obligasi yang kuat, yang memberikan peluang tertentu untuk memasuki pasar terutama ketika pendanaan masih sangat murah," kata Jesse Rosenthal, seorang analis senior di CreditSights. 

Menurutnya, porsi terpanjang dari lima bagian penawaran akan menghasilkan 107 basis poin di atas bunga treasury. Penjualan obligasi terbesar bank sebelumnya juga berasal dari JPMorgan, dengan total penawaran mencapai US$ 10 miliar pada bulan April 2020. 

Selanjutnya: Sukses terbitkan obligasi, Tencent raih US$ 4,5 miliar

Editor: Tendi Mahadi