JSKY dan Universitas Indonesia bangun PLTS Terapung Bifacial, begini penampakannya...



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Untuk mendukung program pemerintah Indonesia dalam pembangunan sektor ekonomi energi terbarukan (renewable energy) dan penyediaan energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat luas di Indonesia, PT Sky Energy Indonesia, Tbk (JSKY) menghadirkan  satu unit proyek percontohan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Bifacial. 

Proyek pertama di Indonesia itu bekerjasama dengan laboratorium TREC (Tropical Renewable Energy Center), Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, dan PT Quint Solar Indonesia yang diresmikan pada Selasa, 25 Februari 2020.

Baca Juga: Sky Energy Indonesia akan terbitkan MTN Rp 300 miliar


Satu unit PLTS Terapung Bifacial berkapasitas 10.000 Wp (Watt peak) itu ditempatkan di Danau Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI). Diharapkan, selain menjadi proyek percontohan, juga bisa menjadi sarana bagi para mahasiswa Fakultas Teknik UI dan peneliti TREC melakukan kegiatan pembelajaran dan penelitian energi bersih untuk membentuk SDM unggul dalam bidang energi terbarukan.

"Di Indonesia kami pelopor dalam teknologi ini. Jadi ini produksi lokal yang dibuat, dirancang, dan diproduksi oleh orang Indonesia sendiri melalui PT Sky Energy Indonesia,” ujar Jackson Tandiono, Presiden Direktur PT Sky Energy Indonesia Tbk dalam siaran pers, Jumat (28/2).

Kerjasama dilakukan untuk meneliti, menerapkan, dan mengembangkan PLTS terapung di daerah tropis Indonesia. Kata Jackson, proyek ini dilatarbelakangi oleh banyaknya potensi perairan alam di Indonesia seperti waduk, danau, pesisir, laut, dam, dan rawa-rawa yang bisa dimanfaatkan.

Hadir dalam acara peresmian itu, Dekan Fakultas Teknik UI Dr. Ir. Hendri D.S Budiono, M.Eng sekaligus yang meresmikan proyek, Direktur TREC Prof. Dr. Eko Adhi Setiawan, Presiden Direktur PT Sky Energy Indonesia Jackson Tandiono, Presiden Direktur PT Quint Solar Indonesia Manabu Suzuki, serta para dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik UI.

Baca Juga: Pabrik Tuntas, JSKY Incar Pendapatan Rp 1 Triliun di Tahun Ini

Selain diisi dengan presentasi teknologi sistem PLTS Terapung Bifacial, kegiatan peresmian proyek juga diisi dengan kunjungan langsung ke lokasi proyek percontohan PLTS Terapung Bifacial FT UI. 

“Ini merupakan salah satu contoh sinergi antara pihak swasta dengan lembaga pendidikan dan penelitian untuk mengembangkan teknologi energi terbarukan di Indonesia. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kegiatan pendidikan dan penelitian, serta bisa menjadi model yang bisa diterapkan langsung bagi pembuatan PLTS di Indonesia,” kata Dekan Fakultas Teknik UI Hendri D.S Budiono.

Sedangkan Direktur TREC FT UI Eko Adhi Setiawan memaparkan bahwa sistem PLTS terapung ini dipasang di atas perairan dengan menggunakan jenis panel surya bifacial (dua sisi) yang pertama kali diterapkan di Indonesia.

Penggunaan panel surya bifacial ini diharapkan dapat menghasilkan energi yang lebih besar karena memiliki dua sisi sel surya yang dapat menerima sinar matahari. Sisi depan panel surya menerima sinar matahari langsung sedangkan sisi sebaliknya menerima sinar matahari dari pantulan air.

Baca Juga: Sky Energy Indonesia (JSKY) sambut positif rencana penerbitan Perpres EBT

“Kami sudah siap menerapkan teknologi ini dalam skala yang lebih besar. Ini sangat cocok dan tepat diterapkan bagi pembangunan proyek-proyek PLTS di Indonesia yang mempunyai wilayah perairan luas. Biaya produksinya juga lebih terjangkau, karena memanfaatkan area perairan kosong yang berarti akan mengurangi biaya investasi lahan,” jelas Jackson.

Selain bisa diterapkan di wilayah perairan seperti danau dan laut, teknologi PLTS Terapung Bifacial ini juga cocok dibangun di atas dam dan waduk seperti dalam rencana pemerintah untuk membangun PLTS Cirata, Jawa Barat.

Seperti telah di publikasikan, pemerintah melalui PLN mempunyai rencana untuk membangun PLTS Terapung alias floating PV power plant berkapasitas hingga 145 megawatt di Waduk Cirata, Jawa Barat.

Baca Juga: Dukung pemerintah, Trinitan Global Pasifik tetap komitmen bangun energi terbarukan

Proyek yang rencananya akan dimulai awal 2021 itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik PLN yang terus meningkat. "Teknologi ini (PLTS Terapung Bifacial) cocok dan tepat untuk diterapkan pada rencana proyek tersebut. Dan kita orang Indonesia sendiri sudah bisa memproduksi dan mengerjakannya sendiri. SDM Indonesia mampu melakukannya,” ujar Jackson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini