JSMR meraih kredit baru Rp 1,7 triliun



JAKARTA. Agenda ekspansi PT Jasa Marga Tbk (JSMR) bakal berjalan mulus. Operator jalan tol pelat merah itu, telah meraih pinjaman sindikasi perbankan senilai Rp 1,7 triliun.

Fasilitas itu berasal dari empat bank lokal , yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank BNI dan Bank Central Asia (BCA). "Pinjaman bertenor antara 13 tahun hingga 15 tahun, dengan bunga kompetitif," ujar Direktur Keuangan JSMR, Reynaldi Hermansjah, Kamis (15/3). Tapi Reynaldi enggan membeberkan bunga pinjaman.

JSMR akan memakai dana tersebut untuk membiayai pembangunan jalan tol Serangan-Tanjung Benoa, Bali. Nilai proyek tol ini berkisar Rp 1,6 triliun hingga Rp 1,7 triliun. JSMR akan menarik sebagian besar fasilitas pinjaman tersebut di tahun ini.


Pembangunan jalan tol sepanjang 11,4 kilometer itu ditargetkan rampung pada akhir tahun ini. "Kami mengharapkan di awal tahun depan sudah bisa beroperasi," tutur Reynaldi.

Ruas Serangan-Tanjung Benoa merupakan satu dari sembilan proyek tol yang digeber JSMR. Operator jalan tol terbesar di Indonesia ini memang berniat merampungkan proyek sembilan ruas baru. Nilai investasi di proyek itu Rp 24,71 triliun.

Kedelapan ruas jalan tol yang lain adalah Bogor Outer Ring Road, Gempol-Pasuruan, Semarang-Solo, JORR W2 Utara, JORR 2 Cengkareng-Kunciran, JORR 2 Kunciran-Serpong, Surabaya-Mojokerto, dan ruas Gempol-Pandaan.

Dengan menggulirkan proyek tersebut, JSMR membidik pendapatan mencapai Rp 10,6 triliun pada 2014 nanti. Sedangkan di tahun ini JSMR memproyeksikan pendapatan Rp 5,3 triliun, naik dari pendapatan tahun lalu senilai Rp 4,8 triliun.

Rasio utang naik

Analis Indosurya Asset Management, Reza Priyambada, berpendapat, dibandingkan pendapatan yang diterima, nilai utang JSMR tak begitu sehat.

Total utang JSMR hingga akhir kuartal ketiga tahun lalu mencapai Rp 11,45 triliun. Adapun pendapatan di periode yang sama senilai Rp 3,6 triliun. "Artinya jumlah utang Jasa Marga mendahului apa yang mereka peroleh. Memang kurang sehat kalau dihitung, namun kita juga harus memperhitungkan model pendapatan Jasa Marga," ujar Reza.

Per akhir kuartal III-2011, Reza menghitung rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) JSMR sebesar 1,3 kali. Dengan tambahan utang baru, JSMR mungkin mencatatkan DER berkisar 1,35 kali-1,4 kali.

Utang-utang tersebut diprediksi mampu ditangani, mengingat JSMR memiliki pendapatan rutin. "Volume kendaraan juga diharapkan bertambah, begitu pula dengan tarif tol," ujar Reza.

Dia menilai, pemasukan rutin tersebut akan membantu JSMR melunasi utang yang jatuh tempo. Dia pun menilai strategi meminjam ke bank bisa menekan biaya bunga. "Penurunan suku bunga kredit mungkin yang menjadi pertimbangan Jasa Marga memilih pinjaman perbankan, daripada menawarkan obligasi," ucap Reza.

Dia merekomendasikan beli saham JSMR dengan target harga Rp 5.300-Rp 5.350 per saham. Harga JSMR kemarin naik 0,52% menjadi Rp 4.850 per saham. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: