JSMR Serap Capex Investasi Pembangunan Jalan Tol Rp 4,36 Triliun di Semester I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menyerap belanja modal alias capital expenditure (capex) investasi pembangunan jalan tol sebesar Rp 4,36 triliun di semester I 2024.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, serapan capex JSMR di semester I 2024 masih berjalan sesuai rencana.

Adapun serapan capex hingga akhir tahun sangat bergantung pada progres konstruksi dari masing-masing ruas jalan tol (Jakarta-Cikampek Selatan, Yogya-Bawen, Yogya-Solo, dan Probolinggo-Banyuwangi) dan kemajuan pembebasan lahan dari setiap proyek.


“Progres pembebasan lahan bergantung pula pada alokasi anggaran dari Pemerintah,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (13/8).

Melansir laporan keuangan, JSMR mencatatkan pendapatan Rp 13,07 triliun, naik 46,49% secara tahunan alias year on year (YoY). Laba bersih tercatat Rp 2,34 triliun di semester I 2024, naik 104,32% YoY.

Baca Juga: JSMR Ngebut, CMNP dan META Tersendat

Lisye menuturkan, peningkatan laba sebesar 104,32% YoY di semester I merupakan kontribusi dari penyesuaian tarif di sepanjang tahun 2023 sampai dengan semester I 2024 berdasarkan undang-undang dan peraturannya. 

Di sisi lain, JSMR telah melakukan eksekusi pembelian kembali reksadana penyertaan terbatas (RDPT) pada bulan Juli 2023 di tiga ruas jalan Tol Transjawa, yaitu meliputi ruas Semarang-Batang, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono. 

Selain itu, terdapat perubahan pencatatan pajak tangguhan sejak diimplementasikan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 72 terkait Penyusutan Harta Berwujud dan/atau Amortisasi Harta Tak Berwujud, yang dilakukan oleh Jasa Marga dimana terdapat penambahan pendapatan pajak tangguhan sebesar Rp600,41 miliar (non-cash). 

Baca Juga: Laba Emiten Jalan Tol Ngebut di Semester I, Simak Rekomendasi Sahamnya

“Apabila efek atas penyesuaian PMK 72/2023 tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka diperoleh nilai core profit Jasa Marga sebesar Rp1,75 triliun pada Semester I Tahun 2024, tumbuh 52,05% YoY,” tuturnya.

Terkait rencana divestasi aset lain, JSMR mengaku terbuka terhadap berbagai peluang dengan tetap mempertahankan posisi perseroan sebagai pemegang saham mayoritas. 

Langkah ini merupakan bagian dari strategi optimalisasi aset yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan memastikan keberlanjutan bisnis perseroan. 

“Selain itu, hal ini pun diharapkan dapat mendukung upaya Jasa Marga dalam memperkuat struktur permodalan dan memaksimalkan potensi pertumbuhan di masa depan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati