JAKARTA. Tahun depan, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menganggarkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 5 triliun. Besaran capex itu lebih rendah dari target capex tahun ini yang sebesar Rp 5,4 triliun. Reynaldi Hermansjah, Direktur Keuangan JSMR mengatakan, capex tahun depan lebih kecil karena beberapa proyek tol garapan JSMR sudah akan beroperasi di tahun ini. Belanja modal itu disiapkan untuk mendanai penyelesaian sembilan jalan tol JSMR yang mulai digarap sejak tahun lalu. Di tahun ini, lima proyek jalan tol diharapkan sudah bisa beroperasi, yakni JORR W2 Utara, Bogor Ringroad 2A, Semarang-Solo sesi Ungaran-Bawean, Gempol-Pasuruan, dan Gempol-Pandaan. "Sehingga pendanaan akan lebih sedikit karena beberapa proyek sudah selesai," ujar Reynaldi, akhir pekan lalu.
Dia menjelaskan, sebesar 70% belanja modal JSMR akan diperoleh dari pendanaan eksternal, baik dari pinjaman perbankan maupun obligasi. Sementara sisanya dari kas internal. JSMR juga tengah membidik beberapa proyek jalan tol milik pemerintah yang akan ditenderkan dalam waktu dekat. "Ada beberapa proyek yang kami bidik, kami akan ikut setiap tender pemerintah," jelasnya. Reynaldi memperkirakan, masa puncak investasi JSMR akan berada pada tahun 2017 mendatang. Pada masa itu, kesembilan proyek jalan tol JSMR diperkirakan akan beroperasi penuh. Sehingga, pendapatan perseroan diharapkan bisa mencapai Rp 12 triliun. Tahun ini, pendapatan jalan tol JSMR diharapkan bisa mencapai Rp 7 triliun. "Kami saat ini mengelola 74% dr seluruh jalan tol di Indonesia," jelasnya. Untuk pendanaan, JSMR mengklaim masih memiliki ruang investasi sebesar Rp 20 triliun untuk menggarap proyek baru di infrastruktur. Sehingga, kapasitas investasi JSMR masih cukup besar. Jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol JSMR juga terus meningkat diiringi dengan adanya kenaikan tarif tol. "Ini jadi penyumbang pendapatan JSMR," kata Reynaldi.