JSMR suntik Rp 468 miliar untuk tol Kuala Namu



JAKARTA. Konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), dan PT Hutama Karya (Persero) akan menggarap pembangunan tol Kuala Namu-Tebing Tinggi. Panjang ruas tol tersebut adalah 48 kilometer. Nah, kesepakatan investasi yang dikeluarkan untuk ruas tersebut adalah Rp 2,6 triliun.

Untuk proyek tersebut, pelaku konsorsium akan membentuk Perseroan Terbatas (PT). Di situ, JSMR akan menguasai porsi mayoritas 60%. Kemudian, WSKT memegang 15%. Lalu PTPP dan Hutama Karya akan mengempit 25% sisanya.

Pada tahap awal, para pelaku konsorsium akan menempatkan 30% atau Rp 780 miliar untuk investasi lahan dari dana internal. Lalu dengan porsi yang JSMR dimiliki, maka emiten pembangun jalan tol ini akan menambah modal Rp 468 miliar.


"Jadi berapa yang disetor. Sisanya utang," ungkap Direktur Utama JSMR, Adityawarman, Rabu, (3/9).

Sedangkan untuk penggunaan dana eksternal, Adityawarman bilang pelaku konsorsium akan menggunakan pinjaman perbankan. Fasilitas kredit untuk proyek tersebut bisa diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Adapun, penggunaan pinjaman untuk konstruksi ini akan dilakukan secara bertahap.

Pada semester pertama, liabilitas JSMR tercatat Rp 18,77 triliun dengan ekuitas Rp 11,1 triliun. Utang bank JSMR Rp 6,95 triliun. Kemudian utang obligasinya yakni Rp 5,84 triliun.

Proyek tol Kuala Namu-Tebing Tinggi para konsorsium BUMN akan memulai groundbreaking pada 23 September. Targetnya, ruas tersebut akan rampung di 2015.

  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia