KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan teknologi mulai mengancam keberadaan tenaga kerja manusia. Salah satunya yang terancam adalah pekerjaan kurir yang mengirim kebutuhan surat menyurat. Hal tersebut mengingat kebiasaan masyarakat yang sudah beralih menggunakan pos elektronik (email) sehingga kurir surat sudah tergantikan fungsinya. Hal tersebut juga dirasakan oleh penyedia jasa kurir logistik J&T Ekspress. Walaupun jasa kurir surat bukanlah core bisnis dari J&T Ekspress, Robin Lo selaku Direktur J&T Express mengaku merasakan peralihan teknologi tersebut. Bahkan peralihan teknologi tersebut juga dirasakan untuk kebutuhan kurir logistik barang. "Kadang sharing dengan pengusaha-pengusaha logistik yang offline mereka mengeluh sepi, sedangkan online tumbuh terus. Banyak yang pebisnis maupun customer offline yang beralih ke online," terangnya kepada Kontan.co.id, Jumat (27/10). Robin menjelaskan, beberapa pekerjaan manual yang mulai beralih dengan pemanfaatan teknologi untuk membuat report manual setiap hari. "Trus misalnya sortir pake tenaga manusia, lambat dan tidak efisien," tambah Robin. Saat ini, J&T Ekspress memang lebih fokus dalam jasa kurir logistik dibandingkan untuk keperluan surat. Maka dari itu, jasa surat hanya menyumbang sedikit bagi perseroan. Robin mengaku jasa surat menyurat hanya menyumbang 1-2% bagi revenue J&T Ekspress. "Karena ketika kami mulai di bidang ini, fokusnya lebih ke arah pengiriman barang," tambah Robin. Namun Robin mengaku, untuk jasa kurir surat menyurat masih memiliki masa depan untuk penggunaan pengiriman surat yang bersifat resmi. "Karena secara resmi masih harus surat kan seperti tagihan bank atau surat peringatan," jelas Robin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
J&T Express kena imbas pengiriman dokumen lesu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan teknologi mulai mengancam keberadaan tenaga kerja manusia. Salah satunya yang terancam adalah pekerjaan kurir yang mengirim kebutuhan surat menyurat. Hal tersebut mengingat kebiasaan masyarakat yang sudah beralih menggunakan pos elektronik (email) sehingga kurir surat sudah tergantikan fungsinya. Hal tersebut juga dirasakan oleh penyedia jasa kurir logistik J&T Ekspress. Walaupun jasa kurir surat bukanlah core bisnis dari J&T Ekspress, Robin Lo selaku Direktur J&T Express mengaku merasakan peralihan teknologi tersebut. Bahkan peralihan teknologi tersebut juga dirasakan untuk kebutuhan kurir logistik barang. "Kadang sharing dengan pengusaha-pengusaha logistik yang offline mereka mengeluh sepi, sedangkan online tumbuh terus. Banyak yang pebisnis maupun customer offline yang beralih ke online," terangnya kepada Kontan.co.id, Jumat (27/10). Robin menjelaskan, beberapa pekerjaan manual yang mulai beralih dengan pemanfaatan teknologi untuk membuat report manual setiap hari. "Trus misalnya sortir pake tenaga manusia, lambat dan tidak efisien," tambah Robin. Saat ini, J&T Ekspress memang lebih fokus dalam jasa kurir logistik dibandingkan untuk keperluan surat. Maka dari itu, jasa surat hanya menyumbang sedikit bagi perseroan. Robin mengaku jasa surat menyurat hanya menyumbang 1-2% bagi revenue J&T Ekspress. "Karena ketika kami mulai di bidang ini, fokusnya lebih ke arah pengiriman barang," tambah Robin. Namun Robin mengaku, untuk jasa kurir surat menyurat masih memiliki masa depan untuk penggunaan pengiriman surat yang bersifat resmi. "Karena secara resmi masih harus surat kan seperti tagihan bank atau surat peringatan," jelas Robin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News