Jual aset, BNBR bisa raup sedikitnya Rp 2,2 T



JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sedikitnya bisa meraup dana sekitar Rp 2,2 triliun dari hasil divestasi anak usaha. Selain melepas anak usaha, perseroan juga akan menjual aset berupa tanah.Gafur Sulistyo Umar, Direktur Utama BNBR mengatakan, beberapa anak usaha yang akan dilepas antara lain PT Bakrie Pipe Industries (BPI) dan PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI)."Tadinya Bakrie Building Industries (BBI) mau dijual juga, cuma tidak jadi," ujarnya, Jumat (22/11). BBI, lanjut dia, akan membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan perusahaan asal Thailand.Keduanya telah mendatangani perjanjian kerjasama pada Juli 2013 lalu. Namun, pria yang akrab disapa Bobby ini belum mau mengungkapkan identitas perusahaan yang dimaksud. Yang jelas, porsi kepemilikan saham keduanya akan sama di entitas baru itu.Selain itu, perseroan juga akan menjual tanah yang berlokasi dekat dengan BPI. Luasnya mencapai 26 hektare (ha).Eddy Soeparno, Direktur Keuangan BNBR menambahkan, jumlah kepemilikan saham BPI yang akan dilepas mencapai 98%. Calon pembelinya adalah investor lokal."Dia (investor) sedang mengurus pinjaman dari kreditur untuk membeli BPI," kata dia. Sayang, ia belum mau mengungkapkan identitas investor serta nilai jual BPI.Namun, dikabarkan, potensi nilai jual BPI mencapai US$ 100 juta. Perusahaan induk milik keluarga Bakrie ini telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) dengan calon investornya tersebut pada Agustus 2013 lalu.Manajemen BNBR berharap, transaksi penjualan BPI ini kelar sebelum tutup tahun 2013. Selanjutnya, BNBR juga akan melego SEAPI. Jumlah saham yang akan dijual setara dengan 50% saham milik BNBR.Calon investornya berasal dari mancanegara. Namun, perseroan masih merahasiakan identitas yang calon investor yang dimaksud.BNBR telah melakukan restrukturisasi atas BPI dan SEAPI. Sejatinya, SEAPI merupakan anak usaha BPI. Namun, kata Eddy, BPI dan SEAPI sudah dipisahkan secara struktur.Disamping jual anak usaha, BNBR juga akan menjual aset berupa tanah. Eddy menaksir, hasil penjualan 26 ha tanah miliknya bisa menjaring fulus hingga Rp 500 miliar.Adapun, upaya-upaya tersebut dilakukan guna membayar utang, khususnya kepada Credit Suisse AG Singapore Branch. Utang perseroan kepada Credit Suisse nilainya setara dengan Rp 2,2 triliun. "(hasil jual aset) bisa lah sampai Rp 2,2 triliun," tutur Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie