JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 50,6% sepanjang tahun 2010. Selain karena margin laba yang meningkat, peningkatan laba bersih itu juga didongkak hasil penjualan asetnya.Sepanjang Januari - Desember 2010, WIKA berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 284,91 miliar, naik dibandingkan 2009 yang sebesar Rp 189,22 miliar. Adanya diversifikasi proyek membuat margin laba meningkat.Bukan itu saja, Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan mengaku, perolehan laba bersih perseroan tahun lalu juga dipicu adanya pelepasan anak usaha. "Kita melepas 60% kepemilikan saham Solar Watter Heater (SWH) kepada mitra stragis," ujarnya Minggu (27/3).Alasannya, perseroan ingin fokus pada bisnis intinya yaitu konstruksi bangunan. Sehingga, sektor bisnis yang tidak terkait dengan bisnis inti, cukup dengan kepemilikan minoritas saja. Dari pelepasan anak usaha itu, WIKA mengantongi dana segar senilai Rp 30 miliar.Penjualan SWH tentu sangat menolong perseroan untuk membukukan laba bersih lebih besar. Pasalnya, pendapatan bersih WIKA sepanjang tahun lalu merosot 8,6% dari 6,59 triliun menjadi Rp 6,02 triliun.Tahun lalu, total kontrak baru yang berhasil dibukukan senilai Rp 10,22 triliun. Perolehan itu menjadikan nilai kontrak dihadapi (order book) WIKA menjadi Rp 20,83 triliun. Adapun proyek-proyeknya antara lain, chemical grade allumina (CGA) Tayan, Kalimantan Barat senilai Rp 1,3 triliun, design & build PT Golden Hope Nusantara (PT HGN) Sime Darby Group yang nilainya Rp560 miliar. Selain itu, proyek pembangunan jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang Stage Casablanca sebesar Rp 314,29 miliar serta Jalan Bebas Hambatan di Kalimantan Timur senilai Rp180 miliar.Tahun ini, BUMN konstruksi itu menargetkan bisa mempeorleh order book sebesar Rp 25,68 triliun, naik 23,28% dari realisasi tahun lalu. Hingga pertengahan Maret 2011 total order book yang dikerjakan WIKA senilai Rp 11,7 triliun.Proyek baru di dalam negeri yang sudah berjalan diantaranya tol di Kalimantan Timur senilai Rp 180 miliar, dermaga di Dumai senilai Rp 131 miliar, serta akses jalan PLTA Asahan III senilai Rp 92 miliar. Ada juga pembangunan jembatan Sungai Lembak dengan nilai Rp 59 miliar, serta pembangunan fasilitas penyediaan Air Baku Palingkau senilai Rp 55 miliar.Di luar negeri, perseroan tengah mengerjakan proyek pembangkit listrik di Timor Leste senilai US$ 16,9 juta. Proyek itu ditarget rampung pada akhir 2011. WIKA juga memiliki proyek baru di Papua New Guinea, yaitu Project Management Service Road Betterment Kundiwa to Gewa Road Project Chimbu Province senilai Rp 11,3 miliar. WIKA juga mengerjakan proyek pembangunan saluran drainase dan pembangunan jalan di Aljazair senilai Rp 99,1 miliar. Proyek ini diperkirakan selesai triwulan III 2011.Oleh karena itu, perseroan menargetkan bisa mencatatkan kenaikan laba bersih tahun ini sebesar 23,16% menjadi Rp 350,90 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jual aset, laba bersih WIKA terdongkrak 50,6%
JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 50,6% sepanjang tahun 2010. Selain karena margin laba yang meningkat, peningkatan laba bersih itu juga didongkak hasil penjualan asetnya.Sepanjang Januari - Desember 2010, WIKA berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 284,91 miliar, naik dibandingkan 2009 yang sebesar Rp 189,22 miliar. Adanya diversifikasi proyek membuat margin laba meningkat.Bukan itu saja, Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan mengaku, perolehan laba bersih perseroan tahun lalu juga dipicu adanya pelepasan anak usaha. "Kita melepas 60% kepemilikan saham Solar Watter Heater (SWH) kepada mitra stragis," ujarnya Minggu (27/3).Alasannya, perseroan ingin fokus pada bisnis intinya yaitu konstruksi bangunan. Sehingga, sektor bisnis yang tidak terkait dengan bisnis inti, cukup dengan kepemilikan minoritas saja. Dari pelepasan anak usaha itu, WIKA mengantongi dana segar senilai Rp 30 miliar.Penjualan SWH tentu sangat menolong perseroan untuk membukukan laba bersih lebih besar. Pasalnya, pendapatan bersih WIKA sepanjang tahun lalu merosot 8,6% dari 6,59 triliun menjadi Rp 6,02 triliun.Tahun lalu, total kontrak baru yang berhasil dibukukan senilai Rp 10,22 triliun. Perolehan itu menjadikan nilai kontrak dihadapi (order book) WIKA menjadi Rp 20,83 triliun. Adapun proyek-proyeknya antara lain, chemical grade allumina (CGA) Tayan, Kalimantan Barat senilai Rp 1,3 triliun, design & build PT Golden Hope Nusantara (PT HGN) Sime Darby Group yang nilainya Rp560 miliar. Selain itu, proyek pembangunan jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang Stage Casablanca sebesar Rp 314,29 miliar serta Jalan Bebas Hambatan di Kalimantan Timur senilai Rp180 miliar.Tahun ini, BUMN konstruksi itu menargetkan bisa mempeorleh order book sebesar Rp 25,68 triliun, naik 23,28% dari realisasi tahun lalu. Hingga pertengahan Maret 2011 total order book yang dikerjakan WIKA senilai Rp 11,7 triliun.Proyek baru di dalam negeri yang sudah berjalan diantaranya tol di Kalimantan Timur senilai Rp 180 miliar, dermaga di Dumai senilai Rp 131 miliar, serta akses jalan PLTA Asahan III senilai Rp 92 miliar. Ada juga pembangunan jembatan Sungai Lembak dengan nilai Rp 59 miliar, serta pembangunan fasilitas penyediaan Air Baku Palingkau senilai Rp 55 miliar.Di luar negeri, perseroan tengah mengerjakan proyek pembangkit listrik di Timor Leste senilai US$ 16,9 juta. Proyek itu ditarget rampung pada akhir 2011. WIKA juga memiliki proyek baru di Papua New Guinea, yaitu Project Management Service Road Betterment Kundiwa to Gewa Road Project Chimbu Province senilai Rp 11,3 miliar. WIKA juga mengerjakan proyek pembangunan saluran drainase dan pembangunan jalan di Aljazair senilai Rp 99,1 miliar. Proyek ini diperkirakan selesai triwulan III 2011.Oleh karena itu, perseroan menargetkan bisa mencatatkan kenaikan laba bersih tahun ini sebesar 23,16% menjadi Rp 350,90 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News