Jual asing bikin IHSG terkoreksi di sesi I



JAKARTA. Rupanya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak kuasa untuk bertahan berada di zona hijau perdagangan sesi I, Selasa (17/5). Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 0,11% atau 5,415 poin ke level 4.726,147 pukul 12.00 WIB.

Ada 114 saham bergerak turun, 135 saham bergerak naik, dan 93 saham stagnan. Perdagangan sesi I ini melibatkan 2,15 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,43 triliun.

Tiga dari 10 indeks sektoral mampu menyeret IHSG. Sektor keuangan memimpin penurunan 1,31% dan diikuti aneka industri turun 0,34% serta perdagangan turun 0,03%.


Sementara, tujuh indeks sektoral lainnya menghijau antara lain; pertanian naik 1,39%, konstruksi naik 0,66%, dan pertambangan naik 0,56%.

Aksi jual asing masih mewarnai perdagangan di paruh pertama. Di pasar reguler, net sell asing sebesar Rp 163,777 miliar dan net sell asing keseluruhan perdagangan sebesar Rp 150,430 miliar.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 3,61% ke Rp 12.675, PT Bank Mandiri (BMRI) turun 3,60% ke Rp 8.700, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 2,53% ke Rp 1.540.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) naik 8,81% ke Rp 1.790, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 4,51% ke Rp 510, dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 4% ke Rp 1.170.

Bursa Asia reli

Di sisi lain, saham Asia menguat untuk hari kedua, dipimpin oleh saham energi karena harga minyak mentah naik ke level yang terakhir terlihat pada Oktober 2015. Dollar Australia melonjak dan obligasi negara jatuh setelah bank sentral merilis risalah pertemuan kebijakan terakhir

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,7 % pukul 13:32 waktu Tokyo, dengan mengukur saham energi melonjak 2,1 %. Indeks Topix Jepang naik 0,8 % sebelum angka pada Rabu yang diperkirakan akan menunjukkan ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan 0,3 % pada kuartal pertama, menghindar resesi.

"Investor masih ingin lebih banyak faktor positif. Mereka ingin menunggu dan melihat pengumuman produk domestik bruto dan risalah Federal Reserve yang dirilis besok," kata Toshihiko Matsuno, kepala strategi SMBC Friend Securities Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto