Jual Blue Band, Unilever: ada tiga nama potensial



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membenarkan adanya wacana divestasi merek Blue Band. Saat ini, proses tersebut sedang ditangani oleh Unilever global dan dalam tahap penjajakan.

Tevilyan Yudhistira Rusli, Direktur Keuangan UNVR mengaku tidak khawatir atas adanya rencana tersebut. Pihaknya akan mengikuti keputusan Unilever pusat. Dia menyatakan, penjualan produk Blue Band selama ini berkontribusi tidak sampai 1,5% dari seluruh total penjualan UNVR.

"Blue Band memang besar di market (margarin), tapi impact ke kami kecil," terang Yudhistira dalam paparan publik di Kantor Pusat Unilever Indonesia, Tangerang, Rabu (1/11).


Sementara itu, Sancoyo Antarikso, Sekretaris Perusahaan UNVR menambahkan, pihaknya akan mengikuti keputusan Unilever pusat. Saat ini, proses divestasi tersebut sedang berjalan. "Kalau tidak salah, sekarang ada tiga nama calon potential buyer," tambahnya.

Sebagai catatan, kabar tentang penjualan merek Blue Band tersebut sudah terdengar beberapa waktu lalu. Pada 7 September lalu, Grup Unilever mengakusisi Pukka Herbs Ltd yang berpusat di Inggris. Pukka merupakan perusahaan yang memproduksi minuman teh herbal organik.

Kontribusi pendapatan Unilever Indonesia sampai kuartal III-2017 diperoleh dari pasar dalam dan luar negeri. Untuk pasar dalam negeri berkontribusi sebesar Rp 29,38 triliun dan pasar ekspor sebesar Rp 1,82 triliun.

Dari sisi pendapatan, Unilever meraup pemasukan hingga Rp 31,21 triliun. Angka ini meningkat 3,69% dibanding kuartal III-2016, Rp 30,1 triliun.

Kategori foods and refreshment membukukan penjualan sebesar Rp 10,1 triliun, sedangkan kategori home and personal care mencatat penjualan sebesar Rp 21 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati