Jual lahan Alam Sutera, rasio utang ASRI turun



JAKARTA. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan pengembang properti luar negeri untuk membentuk anak usaha bersama. Anak usaha ini nantinya akan mengembangkan lahan seluas 20 hektare (ha) di kawasan Alam Sutera, termasuk International Exhibition dan Congress Center. Analis Mandiri Sekuritas, Liliana S. Bambang mengungkapkan, pengembangan lahan ini akan dilakukan setelah proses uji tuntas. Nilai dari pengembangan ini berada di luar marketing sales 2015.

Manajemen ASRI pun mengecualikan hasil dari pengembangan ini dalam target marketing sales perseroan tahun ini senilai Rp 5,8 triliun. ASRI akan memiliki porsi saham minoritas dalam proyek tersebut. Meski demikian perseroan belum mengumumkan struktur proyek. Liliana berasumsi ASRI akan memiliki porsi 30% saham di anak usaha ini. Kemudian harga penjualan lahan dipatok Rp 23 juta per meter persegi dan pembayaran langsung dilakukan untuk 2 tahun.

Dengan demikian Liliana memprediksi rasio utang bersih (net gearing) ASRI akan berkurang dari 81% pada kuartal I-2015 menjadi 47% pada akhir 2016. Pasalnya dengan harga Rp 23 juta per m2, maka dana penjualan lahan ini sekitar Rp 4,6 triliun. Dengan kepemilikan 30%, maka ASRI akan memperoleh dana sebesar 70% dari Rp 4,6 triliun, yakni Rp 3,2 triliun. Melihat proyek-proyek perseroan yang berjalan sesuai rencana, Liliana yakin kekhawatiran terkait utang ASRI akan melunak. Potensi atas berjalannya MoU untuk pengembangan 20 ha lahan juga menjadi sentimen positif bagi pergerakan saham ASRI.


Liliana merekomendasikan netral saham ASRI dengan target harga Rp 500 per saham. Pada perdagangan Rabu (6/6) harga saham ASRI naik 2,31% ke level Rp 665 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa