JAKARTA. Bank JTrust Indonesia menargetkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) net di bawah 2% dan NPL gros di bawah 4%. Direktur Utama JTrust Bank Indonesia Ahmad Fajar optimistis target itu bisa dicapai lantaran perseroan telah melakukan upaya peningkatan rasio kesehatan. Ahmad Fajar bilang, peningkatan kesehatan JTrust Bank Indonesia dilakukan melalui penjualan AYDA senilai Rp 188 miliar. Bank yang nangkring di papan bursa saham dengan kode emiten BCIC ini juga melakukan pembentukan perusahaan Aset Manajemen Unit (AMU). Perseroan melakukan transaksi penjualan NPL senilai Rp 844 miliar kepada perusahaan AMU terafiliasi yaitu PT JTrust Investment Indonesia (JTII) pada Oktober 2015 lalu. Hasilnya, NPL net JTrust Bank Indonesia turun drastis dari 7,48% menjadi 2,98% per September 2015.
Jual NPL ke JTII, JTrust targetkan NPL 2,2%
JAKARTA. Bank JTrust Indonesia menargetkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) net di bawah 2% dan NPL gros di bawah 4%. Direktur Utama JTrust Bank Indonesia Ahmad Fajar optimistis target itu bisa dicapai lantaran perseroan telah melakukan upaya peningkatan rasio kesehatan. Ahmad Fajar bilang, peningkatan kesehatan JTrust Bank Indonesia dilakukan melalui penjualan AYDA senilai Rp 188 miliar. Bank yang nangkring di papan bursa saham dengan kode emiten BCIC ini juga melakukan pembentukan perusahaan Aset Manajemen Unit (AMU). Perseroan melakukan transaksi penjualan NPL senilai Rp 844 miliar kepada perusahaan AMU terafiliasi yaitu PT JTrust Investment Indonesia (JTII) pada Oktober 2015 lalu. Hasilnya, NPL net JTrust Bank Indonesia turun drastis dari 7,48% menjadi 2,98% per September 2015.