Jual saham Bank Permata, StanChart berpotensi dapat dana US$ 1 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Eksekutif Standard Chartered (StanChart) Bill Winters menyebut saat ini pihaknya masih menggali cuan untuk menutupi denda potensial terkait investigasi di Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Salah satu caranya antara lain melalui penjualan saham StanChart di PT Bank Permata Tbk (BNLI). Melansir Financial Times, Selasa (26/2) pejualan saham di Bank Permata ini bisa menghasilkan dana sebesar US$ 1 miliar berdasarkan penilaian perusahaan di pasar perbankan Indonesia. 

Dus, hal ini pun sekaligus bisa mengurangi aset tertimbang menurut resiko sebesar US$ 9 miliar dan bisa menambah modal perusahaan.


Saat ini, StanChart memang diharuskan memasukan semua aset Permata dalam neraca konsolidasi, namun hanya mendapat manfaat dari 45% keuntungan Bank Permata. Hal ini pun dinilai melemahkan tingkat pengembalian ekuitas StanChart yang dihasilkannya melalui kepemilikan saham.

Sebagai bagian dari rencana strategis barunya, StanChart juga berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan biaya di bawah tingkat inflasi di pasar tempat StanChart beroperasi. Cara ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan di kisaran 5% sampai 7%.

Bill Winters mengatakan, para kreditur alias bank yang terafiliasi dengan StanChart akan diperkirakan akan mencapai target pertumbuhan. Salah satu caranya yakni dengan berfokus pada segmen korporasi besar yang menjadi mitra StanChart, sekaligus memanfaatkan jaringan globalnya yang luas.

Ia juga mengatakan kalau pihaknya akan lebih fokus pada nasabah tajir, sambil meluncurkan produk digital untuk menjaring nasabah ritel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi