Jual Separuh Saham SILO, Lippo Karawaci (LPKR) Kantongi Dana Segar Rp 6,88 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengantongi dana segar Rp 6,88 triliun dari hasil penjualan saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO). LPKR melalui anak usahanya, PT Megapratama Karya Persada menjual sebagian saham SILO pada penawaran tender sukarela yang dilakukan oleh Sight Investment Company Pte Ltd.

"Pada tanggal 13 September 2024, Megapratama menerima pembayaran atas pelaksanaan transaksi dengan nilai keseluruhan transaksi Rp 6,88 triliun (di luar pajak) yang merupakan 21,23% dari ekuitas perusahaan berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2024 yang sebesar Rp 32,43 triliun," ungkap Lippo Karawaci dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (18/9).

Karena lebih dari 20% ekuitas, transaksi ini merupakan transaksi material. Tetapi transaksi ini tidak memerlukan persetujuan rapat umum pemegang saham karena nilainya tidak mencapai 50% ekuitas.


Baca Juga: Ini Rincian di Balik Transaksi Jumbo Saham Siloam (SILO) Rp 16,68 Triliun

Asal tahu, LPKR menjual 2,41 miliar saham SILO yang dimiliki oleh Megapratama. Jumlah ini setara dengan 18,57% dari modal disetor Siloam. Setelah transaksi, Megapratama masih memiliki 20,6% saham SILO.

Transaksi ini menyebabkan kas Lippo Karawaci meningkat Rp 6,88 triliun. Sementara aset tidak lancar berupa investasi pada entitas asosiasi turun Rp 6,35 triliun dari Rp 17,07 triliun menjadi Rp 10,72 triliun untuk proforma laporan keuangan Juni 2024.

Sekadar mengingatkan, Sight Investment menggelar penawaran tender sukarela atas saham SILO. Transaksi yang berlangsung 13 September lalu melibatkan 5,85 miliar saham SILO di harga Rp 2.850 per saham.

Total nilai transaksi Rp 16,68 triliun. Dengan akuisisi tersebut, kepemilikan Sight Investment atas Siloam meningkat dari 10,4% menjadi 55,4% dan menjadi pengendali baru Siloam.

Selanjutnya: Berbekal Literasi, Petambak Udang Banyuwangi Siap Menggenjot Produksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati