Jualan listrik hingga Agustus, PLN berhasil raup pendapatan Rp 76 triliun



JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) meraup pendapatan Rp 76 triliun dari penjualan listrik selama Januari sampai Agustus 2011. Pencapaian tersebut meningkat 12% dibandingkan periode Januari-Agustus 2010 lalu sebesar Rp 66,65 triliun.Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun, mengatakan, total penjualan listrik pada Januari-Agustus 2011 ini sebesar 103,64 terawatt hours. Pencapaian tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 97.46 Twh.Harga jual listrik per KWh pada Agustus 2011 sebesar Rp 741 per Kwh. "Dari sisi target, penjualan sampai dengan Agustus memuaskan, “ujar Benny kepada KONTAN di Jakarta, Rabu (28/9).Peningkatan pendapatan dan penjualan setrum ini seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan perusahaan pelat merah tersebut. Pada Januari sampai Agustus 2010 jumlah pelanggan PLN sebanyak 41.180.603 pelanggan. Sedangkan, pada Januari-Agustus 2011 ini, jumlah pelanggan sudah meningkat menjadi 44.329.513 pelanggan. Akhir tahun 2011 ini, kata Benny pelanggan PLN ditargetkan berjumlah 44.435.387 pelanggan.Benny mengatakan penjualan di sektor industri besar meningkat relatif cukup besar dibandingkan kelompok pelanggan lain. "Mudah-mudahan ini gambaran bergeraknya roda perekonomian secara positif," ujar Benny.Tahun ini PLN menargetkan penjualan listrik mencapai 162,7 Twh untuk skala nasional. Dengan target pendapatan dari penjualan listrik sebesar Rp 114,77 triliun. Sektor rumah tangga berkontribusi sebesar 65.4 Twh, industri sebesar 56.5 Twh, komersial atau bisnis sebesar 28.6 Twh, dan publik 12 Twh.Data realisasi per sektor dari Januari hingga Juli menunjukkan realisasi penjualan ke sektor rumah tangga mencapai sekitar 36,5 Twh, industri mencapai sekitar 31,6 Twh, bisnis sekitar 16,1 Twh, dan sektor publik yang meliputi sosial, kantor pemerintahan, dan penerangan umum mencapai sekitar 6 Twh. "Konsumen terbesar listrik PLN masih sektor rumah tangga," ujar Manajer Humas PLN, Bambang Dwiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini