JAKARTA. Sampai November 2016, penurunan penjualan mobil niaga berlanjut. Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil niaga termasuk pikap, truk dan bus ambles 29% menjadi 181.233 unit. Adapun pada periode yang sama tahun 2015 lalu, penjualan kendaraan niaga ini mencapai 256.133 unit. Penurunan penjualan kendaraan niaga tersebut terjadi karena minimnya geliat sektor bisnis yang menjadi penggunanya. Duljatmono, Group Head of Service Group and Dealer 3S Support PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, sebagai agen pemegang merek (APM) Mitsubishi menyebutkan, penurunan penjualan kendaraan niaga imbas dari pertumbuhan ekonomi yang mini. "Ekonomi hanya tumbuh 5% per kuartal," kata Duljatmono kepada KONTAN, Senin (19/12).
Jualan mobil niaga masih lesu
JAKARTA. Sampai November 2016, penurunan penjualan mobil niaga berlanjut. Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil niaga termasuk pikap, truk dan bus ambles 29% menjadi 181.233 unit. Adapun pada periode yang sama tahun 2015 lalu, penjualan kendaraan niaga ini mencapai 256.133 unit. Penurunan penjualan kendaraan niaga tersebut terjadi karena minimnya geliat sektor bisnis yang menjadi penggunanya. Duljatmono, Group Head of Service Group and Dealer 3S Support PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, sebagai agen pemegang merek (APM) Mitsubishi menyebutkan, penurunan penjualan kendaraan niaga imbas dari pertumbuhan ekonomi yang mini. "Ekonomi hanya tumbuh 5% per kuartal," kata Duljatmono kepada KONTAN, Senin (19/12).