KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Desa Lerep, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, sukses meraih juara III nasional dalam penganugerahan Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023 yang digelar PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Lantas, apa saja inovasi yang mengantarkan Desa Wisata Lerep menjadi juara ketiga? Desa Lerep juga dikenal sebagai Desa Wisata yang resmi ditetapkan pada 2015 silam berdasarkan Surat Keputusan Bupati Semarang No 556/0431/2015. Terletak di lereng Gunung Ungaran, Desa Wisata Lerep memiliki luas 682,32 hektare dengan penduduk sebanyak 13.500 jiwa.
Beragam potensi dimiliki desa ini, mulai dari pertanian, perkebunan hingga kebudayaan masyarakat setempat. Dari potensi yang ada Desa Wisata Lerep mengemasnya dalam satu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sayangnya fluktuasi harga komoditas lokal menjadi tantangan setelahnya. Dari fluktuasi harga tersebut, muncul satu inovasi yakni Pasar Kuliner Djadjanan Ndeso. Di pasar kuliner tersebut komoditas lokal yang dihasilkan Desa Lerep ditawarkan kepada wisatawan dan dikemas dengan atraksi kebudayaan tradisional.
Baca Juga: Raih Juara Desa BRILiaN 2022 dari BRI, Desa Megulung Kidul Terus Tingkatkan Potensi Inovasi lain yang dilakukan Desa Wisata Lerep ialah dengan pembentukan Kelompok Sadar Wisata yang menggabungkan wisata edukasi dengan wisata ekologi. Kepala Desa Lerep, Sumariyadi mengatakan, pihaknya ingin membawa Desa Lerep dari yang sebelumnya berstatus tertinggal menjadi desa maju. Maka, kolaborasi dengan berbagai stakeholder dilakukan pemerintah desa, mulai dari perguruan tinggi hingga swasta. Salah satunya kerjasama yang dilakukan Desa Wisata Lerep untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan ialah dengan menggandeng BRI. "Dalam hal ini kita menggandeng BRI, dengan BRI ini apa saja yang jadi tantangan dan kesulitan warga ini bisa dipecahkan bersama," kata Sumariyadi dikutip dalam Kanal YouTube Desa Wisata Lerep. Sumariyadi mengatakan, kolaborasi dengan BRI dilakukan seperti pembinaan dan permodalan di Klaster Kopi Indrokilo, Klaster UMKM Keripik Mekar Jati. Adapun dalam memudahkan transaksi di Desa Wisata Lerep, mulai dari pembayaran internet warga, pajak kendaraan hingga BPJS Ketenagakerjaan seluruhnya dilakukan melalui BRILink. "Semua permasalahan akses modal, dan permasalahan ekonomi ada di BUMDes yakni dengan Pojok Mantri. Sehingga dengan ini masyarakat bisa diskusi bagaimana selesaikan masalah usahanya, masyarakat bisa akses modal jadi usaha kita berkembang pesat," imbuh dia.
Inovasi program bank sampah di Desa Wisata Lerep bukan hanya sebagai program pelestarian lingkungan, tetapi sekaligus menjadi wadah tabungan pembayaran BPJS Ketenagakerjaan. Digitalisasi juga dikembangkan melalui layanan administrasi desa berbasis IT.
Baca Juga: Berkat Holding Ultra Mikro, 1,2 Juta Masyarakat Ultra Mikro Naik Kelas Sumariyadi mengungkapkan, dari informasi yang diperoleh desa yang masuk lima besar akan mendapatkan TJSL untuk pengembangan UMKM/desa wisata senilai Rp 1 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ridwal Prima Gozal