JAKARTA. Liga Champions Eropa akan digelar Minggu (20/5) dini hari waktu Indonesia. Dua klub raksasa dari dua negara raksasa Eropa, Chelsea FC asal Inggris dan Bayern Munchen dari Jerman, akan bertemu di final Champions demi memperebutkan supremasi klub sepakbola Eropa. Pertemuan Chelsea dan Bayern Munchen merupakan nostalgia pertandingan babak perempat final Liga Champions tahun 2005. Saat itu, Chelsea berhasil menyingkirkan Munchen dengan skor 6-5. Ajang ini bukan sekadar mengukuhkan pemenangnya sebagai klub paling bergengsi di seantero Eropa. Kesuksesan meraih status jawara Benua Biru juga menjadi cara memperbesar pendapatan klub. Jika menjadi juara, dana besar segera mengalir, misalnya dari hak siar dan sponsor. Chelsea kabarnya akan mendapat £ 45 juta (Rp 668 miliar), plus £ 2,8 juta jika memenangi trofi Liga Champions. Seperti ditulis Associated Press, hak siar dan sponsor Liga Champions tiga tahun terakhir mencapai US$ 1,46 miliar per tahun. Seluruh klub yang bermain di panggung ini diperkirakan mengantongi US$ 997 juta dan menggaet pendapatan ekstra dari penjualan tiket dan pernak-pernik. Siapa pun pemenangnya, uang kemenangan akan menambah pendapatan klub. Bagi Bayern Munchen, hadiah dari Liga Champions akan mengukuhkan laba positif selama 19 tahun terakhir. "Memenangi Liga Champions dengan kerja keras dan mengumpulkan semua uang ini sangat memuaskan," kata Uli Hoeness, Chairman Munchen. Ungkapan tersebut ibarat menyindir Chelsea, klub sepakbola milik Roman Abramovich, salah satu orang terkaya dunia. Maklum, konglomerat Rusia itu belum lama ini menyuntikkan US$ 1 miliar ke Chelsea. Bagi Chelsea, berbagai hadiah Liga Champions ini membantu mengembalikan performa keuangan yang terpuruk. Tahun lalu, klub berjulukan The Blues ini merugi £ 67,7 juta (US$ 108,6 juta). Liga Champions ke depan bakal lebih bergelimang uang. Asosiasi klub sepakbola Eropa (UEFA) menargetkan, kenaikan pendapatan hak siar dan sponsor 15% di tiga musim mendatang hingga US$ 2 miliar. Pendapatan Liga Champions tahun depan diperkirakan US$ 1,66 miliar. Musim lalu, Manchester United memegang rekor tertinggi penerima bayaran hak siar Liga Champions, senilai £ 43,5 juta. Tapi musim ini, MU hanya meraih £ 28 juta akibat gagal lolos di putaran awal Liga Champions.
Juara Liga Champions akan semakin kaya
JAKARTA. Liga Champions Eropa akan digelar Minggu (20/5) dini hari waktu Indonesia. Dua klub raksasa dari dua negara raksasa Eropa, Chelsea FC asal Inggris dan Bayern Munchen dari Jerman, akan bertemu di final Champions demi memperebutkan supremasi klub sepakbola Eropa. Pertemuan Chelsea dan Bayern Munchen merupakan nostalgia pertandingan babak perempat final Liga Champions tahun 2005. Saat itu, Chelsea berhasil menyingkirkan Munchen dengan skor 6-5. Ajang ini bukan sekadar mengukuhkan pemenangnya sebagai klub paling bergengsi di seantero Eropa. Kesuksesan meraih status jawara Benua Biru juga menjadi cara memperbesar pendapatan klub. Jika menjadi juara, dana besar segera mengalir, misalnya dari hak siar dan sponsor. Chelsea kabarnya akan mendapat £ 45 juta (Rp 668 miliar), plus £ 2,8 juta jika memenangi trofi Liga Champions. Seperti ditulis Associated Press, hak siar dan sponsor Liga Champions tiga tahun terakhir mencapai US$ 1,46 miliar per tahun. Seluruh klub yang bermain di panggung ini diperkirakan mengantongi US$ 997 juta dan menggaet pendapatan ekstra dari penjualan tiket dan pernak-pernik. Siapa pun pemenangnya, uang kemenangan akan menambah pendapatan klub. Bagi Bayern Munchen, hadiah dari Liga Champions akan mengukuhkan laba positif selama 19 tahun terakhir. "Memenangi Liga Champions dengan kerja keras dan mengumpulkan semua uang ini sangat memuaskan," kata Uli Hoeness, Chairman Munchen. Ungkapan tersebut ibarat menyindir Chelsea, klub sepakbola milik Roman Abramovich, salah satu orang terkaya dunia. Maklum, konglomerat Rusia itu belum lama ini menyuntikkan US$ 1 miliar ke Chelsea. Bagi Chelsea, berbagai hadiah Liga Champions ini membantu mengembalikan performa keuangan yang terpuruk. Tahun lalu, klub berjulukan The Blues ini merugi £ 67,7 juta (US$ 108,6 juta). Liga Champions ke depan bakal lebih bergelimang uang. Asosiasi klub sepakbola Eropa (UEFA) menargetkan, kenaikan pendapatan hak siar dan sponsor 15% di tiga musim mendatang hingga US$ 2 miliar. Pendapatan Liga Champions tahun depan diperkirakan US$ 1,66 miliar. Musim lalu, Manchester United memegang rekor tertinggi penerima bayaran hak siar Liga Champions, senilai £ 43,5 juta. Tapi musim ini, MU hanya meraih £ 28 juta akibat gagal lolos di putaran awal Liga Champions.