JAKARTA. Juru Bicara DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku kecewa dengan Badan Pengawas Pemillihan Umum (Bawaslu) yang dinilainya berlebihan menyoroti Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Ruhut menilai Bawaslu tergesa-gesa menuduh SBY menggunakan fasilitas negara dalam kampanye Demokrat. Ruhut mengatakan, tuduhan serupa tak pernah diberikan pada kepala negara sebelum Presiden SBY. "Apa lupa Bu Mega (Megawati) waktu jadi presiden juga ketua umum partai? Pak JK (Jusuf Kalla) juga waktu jadi Wakil Presiden masih berkampanye untuk partainya," kata Ruhut saat dihubungi, Senin (7/4). Meski demikian, kata Ruhut, pihaknya tetap menghormati dan mematuhi panggilan Bawaslu. Buktinya, ucap dia, utusan Sekretariat Negara memenuhi panggilan Bawaslu di akhir pekan lalu untuk memberikan klarifikasi. Menurut Ruhut, SBY tak memenuhi panggilan karena belum menerima surat panggilan resmi dari Bawaslu.
Jubir Demokrat kecewa Bawaslu cuma soroti SBY
JAKARTA. Juru Bicara DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku kecewa dengan Badan Pengawas Pemillihan Umum (Bawaslu) yang dinilainya berlebihan menyoroti Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Ruhut menilai Bawaslu tergesa-gesa menuduh SBY menggunakan fasilitas negara dalam kampanye Demokrat. Ruhut mengatakan, tuduhan serupa tak pernah diberikan pada kepala negara sebelum Presiden SBY. "Apa lupa Bu Mega (Megawati) waktu jadi presiden juga ketua umum partai? Pak JK (Jusuf Kalla) juga waktu jadi Wakil Presiden masih berkampanye untuk partainya," kata Ruhut saat dihubungi, Senin (7/4). Meski demikian, kata Ruhut, pihaknya tetap menghormati dan mematuhi panggilan Bawaslu. Buktinya, ucap dia, utusan Sekretariat Negara memenuhi panggilan Bawaslu di akhir pekan lalu untuk memberikan klarifikasi. Menurut Ruhut, SBY tak memenuhi panggilan karena belum menerima surat panggilan resmi dari Bawaslu.