Jubir Satgas Covid-19: Tak ada yang kebal corona, termasuk yang rajin olahraga



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) atas perilaku masyarakat di masa pandemi  Covid 19,  banyak masayarakat yakin sangat tidak mungkin dan tidak mungkin tertular virus corona.

Persepsi masyarakat yang masih menyepelekan virus corona ini membuat gusar juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito.  

"Kita menyayangkan adanya persepsi masyarakat menyatakan kebal terhadap Covid-19. Perlu kami tekankan, tidak ada orang yang kebal terhadap corona. Dan Covid-19 tidak mengenal tua muda, kaya miskin, siapa pun bisa tertular," tutur Wiku di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (29/9).


Virus cprona berisiko menulari siapa saja yang tidak menjalankan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak atau 3M.

"Sekali lagi, tidak ada yang kebal. Bahkan, jangan sekali-kali kita berpikir bahwa karena rajin olahraga atau berdiam diri di rumah kita bisa kebal. Karena tertular mudah terjadi dari siapa pun yang kita temui," ujar Wiku.

Wiku minta masyarakat yang paham protokol kesehatan untuk membantu mengedukasi orang-orang terdekat yang belum sadar protokol corona.

Baca Juga: Survei BPS: Masyarakat berpendidikan rendah yakin tak tertular Covid 19

Kata dia, pencegahan corona tak bisa dilakukan sendiri, tapi harus dilakukan oleh semua warga. Pencegahan tak hanya dilakukan satu negara tapi juga oleh banyak negara.

"Sampai sekarang kampanye 3M juga dibantu oleh rekan-rekan relawan dari banyak tempat di masyarakat umum. Kami selalu kerja keras agar relawan bisa efektif dengan menggunakan pendekatan sosial budaya sesuai keadaan di masing-masing wilayah," ujar Wiku.

Baca Juga: Survei BPS: Banyak pasar tradisional tidak jalankan protokol kesehatan

Sekadar mengingatkan, BPS pada 7-14 September 2020 menggelar survey atas perilaku masyarakat saat pandemi. Survei ini melibatkan 90.967 responden dari beberapa wilayah di Indonesia.

Responden yang menjawab tidak mungkin tertular corona sebesar 12,5%, sedangkan sangat tidak mungkin tertular sebanyak 4,5 persen (total 17,1 persen). Lalu yang menjawab cukup mungkin tertular sebesar 34,3 persen, dan yang menjawab mungkin tertular sebanyak 29,4 persen.

Dari data yang ditampilkan, persentase tertinggi responden yang menjawab tidak mungkin dan sangat tidak mungkin berasal dari kelompok umur 17 tahun-30 tahun, yakni 20,2 persen.

Baca Juga: BPS: Survei menyebutkan selama adaptasi baru makin banyak orang keluar rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana