Jubir vaksinasi sampaikan pemerintah tanggung pasien KIPI



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Juru Bicara Vaksiansi Siti Nadia Tarmizi memastikan pemerintah tanggung pasien Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Namin, Siti menegaskan penanggungan pemerintah hanya untuk pasien yang betul-betul memiliki KIPI akibat vaksinasi Covid-19.

"Karena banyak kejadian bukan karena KIPI tapi kondisi kesehatan sebelumnya dari penerima vaksin," ujar Siti saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (17/1).

Siti memastikan KIPI dalam vaksinasi Covid-19 tidak akan besar. Hal itu mengingat KIPI yang dicatat selama uji klinis tahap ketiga oleh vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang dilakukan di Bandung.


"Kita sudah tahu data relawan, KIPI sangat ringan dan kurang dari 1%," terang Siti.

Sebagai informasi Indonesia telah memulai program vaksinasi Covid-19. Pada tahun pertama Indonesia menggunakan vaksin Sinovac yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga: Soal KIPI, jubir vaksinasi: Langsung ke fasyankes tempat dapatkan vaksin

Beberapa KIPI yang disampaikan Kepala BPOM Penny Lukito saat memberikan EUA adalah nyeri, iritasi, pembengkakan. Ada pula efek seperti nyeri otot, lelah, demam, sakit kepala, dan diare.

"Secara keseluruhan, vaksin Covid-19 CoronoVac aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers secara daring, Senin (11/1).

Penny menyebut bahwa efek samping tersebut dilaporkan pada angka 0,1% hingga 1%. Ia juga menyebut bahwa efek samping yang ditimbulkan tidak berbahaya dan bisa kembali pulih.

Pemberian vaksin Covid-19 memang menjadi upaya dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal itu mengingat penularan Covid-19 masih terus terjadi.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per hari ini terdapat tambahan 11.287 kasus harian sehingga total sebanyak 907.929 kasus positif. Dari amgka tersebut sebanyak 736.460 kasus sembuh dan 25.987 kasus meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto