KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena judi online (judol) di Indonesia makin gawat. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, menyebut nilai transaksi judol bisa tembus Rp 999 triliun di akhir 2025, bahkan bisa lewat Rp1.100 triliun kalau tidak ada aksi tegas dari pemerintah dan aparat hukum. “Indonesia ini sudah jadi target empuk buat penyedia judi online. Sudah ada mahasiswa yang bunuh diri karena terjebak utang judi, dan bahkan ada ayah yang nekat jual bayinya karena kecanduan,” kata Ivan, Selasa (5/8). Masalah smakin rumit karena akses ke platform judol sangat gampang, cukup pakai HP. Pelaku juga pakai rekening ‘aspal’ alias asli tapi palsu yang dibeli lewat dark web atau platform ilegal untuk menyamarkan identitas dan mengaburkan aliran duit.
Judi Online Kini Jadi Ancaman Nasional
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena judi online (judol) di Indonesia makin gawat. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, menyebut nilai transaksi judol bisa tembus Rp 999 triliun di akhir 2025, bahkan bisa lewat Rp1.100 triliun kalau tidak ada aksi tegas dari pemerintah dan aparat hukum. “Indonesia ini sudah jadi target empuk buat penyedia judi online. Sudah ada mahasiswa yang bunuh diri karena terjebak utang judi, dan bahkan ada ayah yang nekat jual bayinya karena kecanduan,” kata Ivan, Selasa (5/8). Masalah smakin rumit karena akses ke platform judol sangat gampang, cukup pakai HP. Pelaku juga pakai rekening ‘aspal’ alias asli tapi palsu yang dibeli lewat dark web atau platform ilegal untuk menyamarkan identitas dan mengaburkan aliran duit.
TAG: