Julukan Si Dana Berubah Menjadi Batavia



JAKARTA. PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen optimistis mengarungi bisnisnya di tahun ini. Manajer investasi (MI) ini menargetkan total dana kelolaan alias asset under management (AUM) mencapai Rp 9,5 triliun. Jumlah itu meningkat 30,13% ketimbang torehan AUM di tahun lalu, yaitu Rp 7,3 triliun.

Direktur Utama Batavia Prosperindo Manajemen Lilis Setiadi bilang, meski target AUM telah dipatok, Batavia belum berencana menerbitkan reksadana baru. "Kami akan memfokuskan pada reksadana yang sudah ada," ujarnya, kemarin (23/2).

Berdasarkan jenis produk, reksadana terproteksi menjadi produk dengan dana kelolaan terbesar, yaitu Rp 4,04 triliun. Porsi kedua diduduki reksadana penyertaan terbatas (RDPT) senilai Rp 1,5 triliun. Sisanya tersebar pada reksadana pasar uang, obligasi, campuran dan saham.


Karenanya, Batavia ingin memperbesar porsi dana kelolaan reksadana saham dari 7% di 2009 menjadi 15% pada tahun ini. "Dan meningkat hingga 30% pada tahun depan," ujar Lilis.

Selain itu, Batavia bakal merampungkan proses penggantian citra produk (brand image). Rencananya, Batavia akan mengubah semua nama reksadana yang semula diawali kata Si Dana menjadi Batavia pada bulan ini. "Ini sebagai strategi perusahaan mempopulerkan nama tunggal, Batavia, sebagai brand image," imbuhnya.

Batavia beralasan, nama Si Dana belum mampu mengangkat nama mereka. "Dengan adanya dualisme nama, investor kurang fokus terhadap merek kami," lanjutnya.

Yang jelas, Batavia sudah mengantongi izin perubahan nama itu dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sejak 9 Februari lalu. Lilis pun menghimbau agar nasabah tak bingung dengan perubahan ini. "Dana mereka tetap ada, cuma dialihkan pada nama baru," katanya.

Salah satu produk yang sudah resmi ganti nama adalah Si Dana Saham yang kini bertajuk Batavia Dana Saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan