JAKARTA. Rupiah kembali tertekan di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) pasca sinyalemen Federal Reserve bersiap menaikkan suku bunga Desember mendatang. Mengacu data Bloomberg, Jumat (30/10) di pasar spot rupiah di level Rp 13.695 per dollar AS atau melemah 0,37% dari sebelumnya Rp 13.645 per dollar AS. The Fed yang memberi sinyal akan menaikan suku bunga di bulan Desember 2015 mendatang membuat pelaku pasar uang berhati-hati untuk masuk ke aset mata uang berisiko, salah satunya nilai tukar rupiah. Sementara spekulasi penurunan suku bunga acuan BI menambah ketidakpastian bagi pelaku pasar untuk me-rebalancing asetnya. "Di tengah kondisi itu, pelaku pasar cenderung mengurangi aset yang memiliki risiko tinggi, sehingga rupiah mengalami tekanan," kata analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong dikutip dari Antara.
Jumat (30/10) sore, rupiah melemah ke Rp 13.695
JAKARTA. Rupiah kembali tertekan di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) pasca sinyalemen Federal Reserve bersiap menaikkan suku bunga Desember mendatang. Mengacu data Bloomberg, Jumat (30/10) di pasar spot rupiah di level Rp 13.695 per dollar AS atau melemah 0,37% dari sebelumnya Rp 13.645 per dollar AS. The Fed yang memberi sinyal akan menaikan suku bunga di bulan Desember 2015 mendatang membuat pelaku pasar uang berhati-hati untuk masuk ke aset mata uang berisiko, salah satunya nilai tukar rupiah. Sementara spekulasi penurunan suku bunga acuan BI menambah ketidakpastian bagi pelaku pasar untuk me-rebalancing asetnya. "Di tengah kondisi itu, pelaku pasar cenderung mengurangi aset yang memiliki risiko tinggi, sehingga rupiah mengalami tekanan," kata analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong dikutip dari Antara.