NEW YORK. Ini merupakan satu titik yang semakin memperdalam resesi dunia. Yakni, pemecatan karyawan di satu perusahaan mulai menjalar ke perusahaan lain. Pada Jumat pekan lalu, setidaknya sekitar 40.000 pekerja kehilangan mata pencahariannya. Mayoritas dari perusahaan tersebut terkena dampak krisis kredit global. Circuit City Stores Inc, misalnya, mengumumkan akan melikuidasi, menutup seluruh gerai di Amerika Serikat (AS) dan memecat 30.000 karyawannya. Hal ini dikarenakan pendapatannya menurun akibat daya beli masyarakat yang semakin merosot. Selain itu, perusahaan jasa penyewaan mobil Hertz Global Holdings Inc juga berencana merumahkan 4.000 pekerjanya akibat banyak warga yang memilih berhemat dan tidak melakukan perjalanan ke manapun. Langkah serupa juga diambil perusahaan asuransi WellPoint Inc yang memecat sekitar 1.500 pekerja. Sebab, tingginya angka pengangguran membuat jumlah warga yang berniat berminat dalam industri kesehatan semakin sedikit.
Untuk beberapa waktu, setiap kebijakan bagi perekonomian sering menimbulkan reaksi negatif. Konsumen banyak yang khawatir akibat tingginya angka pengangguran, anjloknya harga perumahan dan harga saham yang memburuk. Alhasil, banyak dari mereka yang menahan anggaran belanjanya. Sudah pasti hal ini memukul para peritel dan manufaktur. Ujung-ujungnya, mereka harus memangkas pekerja untuk menghemat operasional. Melorotnya harga minyak juga turut berdampak pada pekerja. Perusahaan minyak ConocoPhillips bilang akan merumahkan 1.300 pekerja dari total armadanya. “Ada lingkaran setan yang menyakitkan terjadi saat ini. Untuk memotongnya dibutuhkan kebijakan moneter dan keuangan yang sangat agresif,” jelas Dana Saporta, ekonom AS bank Dresdner Kleinwort. Kondisi ini membuat Obama ketar-ketir. Pada kampanye kemenangan di Ohio Jumat lalu, Obama mengatakan sudah mengantongi izin penggelontoran dana stimulus sebesat US$ 835 miliar yang sudah disetujui oleh House Democrats satu hari sebelumnya.