JAKARTA. Industri asuransi jiwa makin mengandalkan tenaga agensi dalam menggenjot premi. Buktinya, jumlah agen yang telah tersertifikasi terus bertambah. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat sampai semester pertama tahun ini, jumlah agen yang dimiliki pelaku industri menembus 452.836 orang. Kalau dibandingkan dengan jumlah agen pada periode yang sama di tahun kemarin, ada kenaikan sebesar 20,7%. Sedangkan per akhir tahun lalu, jumlah agen mencapai 414.595 orang. Artinya jumlah agen mengalami kenaikan sebanyak 38.241 orang alias tumbuh 9,2% secara year to date. Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo bilang jumlah agen yang terus bertambah ini menunjukkan adanya tren di masyarakat yang memandang agensi sebagai profesi yang prospektif. "Sehingga makin banyak orang yang berminat untuk menjadi agen," katanya belum lama ini. Secara total industri, kanal distribusi ini memang masih menjadi penyumbang premi terbesar. Hingga semester pertama 2015, jalur agensi menyumbang premi sebesar Rp 30,18 triliun atau setara 44,5% dari total premi. Melihat tren positif dari menggemuknya jumlah agen, Nini optimis target mereka untuk memiliki 500.000 agen sampai penghujung tahun ini bisa terpenuhi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jumlah agen asuransi jiwa terus menggemuk
JAKARTA. Industri asuransi jiwa makin mengandalkan tenaga agensi dalam menggenjot premi. Buktinya, jumlah agen yang telah tersertifikasi terus bertambah. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat sampai semester pertama tahun ini, jumlah agen yang dimiliki pelaku industri menembus 452.836 orang. Kalau dibandingkan dengan jumlah agen pada periode yang sama di tahun kemarin, ada kenaikan sebesar 20,7%. Sedangkan per akhir tahun lalu, jumlah agen mencapai 414.595 orang. Artinya jumlah agen mengalami kenaikan sebanyak 38.241 orang alias tumbuh 9,2% secara year to date. Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo bilang jumlah agen yang terus bertambah ini menunjukkan adanya tren di masyarakat yang memandang agensi sebagai profesi yang prospektif. "Sehingga makin banyak orang yang berminat untuk menjadi agen," katanya belum lama ini. Secara total industri, kanal distribusi ini memang masih menjadi penyumbang premi terbesar. Hingga semester pertama 2015, jalur agensi menyumbang premi sebesar Rp 30,18 triliun atau setara 44,5% dari total premi. Melihat tren positif dari menggemuknya jumlah agen, Nini optimis target mereka untuk memiliki 500.000 agen sampai penghujung tahun ini bisa terpenuhi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News