KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren konsolidasi perbankan membuat jumlah kelompok bank bermodal jumbo alias Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV terus bertambah. Setidaknya, saat ini ada enam bank yang berhasil menduduki kelompok tertinggi, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk (BNI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Panin Tbk. Meski begitu, ada dua bank lagi yang masuk ke BUKU IV di tahun 2020. Kedua bank tersebut yaitu PT Bank Permata Tbk dan PT Bank Danamon Tbk. Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah mengatakan, proses konsolidasi antara perseroan dengan Bangkok Bank cabang Indonesia saat ini telah masuk tahap finalisasi. Nah, bila proses itu rampung maka nantinya secara otomatis modal inti tier 1 perusahaan bakal ikut terdorong. Menurut hitung-hitungan perseroan total modal inti nantinya bisa meningkat mencapai Rp 30 triliun lebih, batas bawah untuk BUKU IV. Bukan cuma itu, rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) pun juga akan melesat naik mencapai 30%.
Jumlah bank BUKU IV makin banyak, begini peta bisnisnya ke depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren konsolidasi perbankan membuat jumlah kelompok bank bermodal jumbo alias Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV terus bertambah. Setidaknya, saat ini ada enam bank yang berhasil menduduki kelompok tertinggi, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk (BNI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Panin Tbk. Meski begitu, ada dua bank lagi yang masuk ke BUKU IV di tahun 2020. Kedua bank tersebut yaitu PT Bank Permata Tbk dan PT Bank Danamon Tbk. Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah mengatakan, proses konsolidasi antara perseroan dengan Bangkok Bank cabang Indonesia saat ini telah masuk tahap finalisasi. Nah, bila proses itu rampung maka nantinya secara otomatis modal inti tier 1 perusahaan bakal ikut terdorong. Menurut hitung-hitungan perseroan total modal inti nantinya bisa meningkat mencapai Rp 30 triliun lebih, batas bawah untuk BUKU IV. Bukan cuma itu, rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) pun juga akan melesat naik mencapai 30%.