JAKARTA. Jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang berkurang setiap tahunnya, namun kredit yang dibukukan terus bertumbuh. Pada 2010, terdapat 1.706 BPR, berkurang di 2011 jadi 1.669 bank. Lalu berkurang lagi jadi 1.635 bank di 2012. Bahkan, sejak beroperasi di 2005, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah mencabut izin usaha 46 BPR. Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto menyebut, BPR yang dilikuidasi merupakan bank-bank bervolume kecil. Kemudian, bank-bank banyak berkurang karena melakukan merger. "Tidak berpengaruh terhadap kredit," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, Senin, (25/2). Kredit yang disalurkan BPR memang meningkat. Statistik Perbankan Indonesia mencatat, pinjaman yang digelontorkan oleh BPR pada 2011 yakni Rp 41,1 triliun. Ini kemudian meningkat 21,1% jadi Rp 49,8 triliun di 2012. "Dalam 4 tahun terakhir, pertumbuhan BPR moderat 21%," ucap Joko.
Jumlah BPR berkurang, namun kredit tetap tumbuh
JAKARTA. Jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang berkurang setiap tahunnya, namun kredit yang dibukukan terus bertumbuh. Pada 2010, terdapat 1.706 BPR, berkurang di 2011 jadi 1.669 bank. Lalu berkurang lagi jadi 1.635 bank di 2012. Bahkan, sejak beroperasi di 2005, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah mencabut izin usaha 46 BPR. Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto menyebut, BPR yang dilikuidasi merupakan bank-bank bervolume kecil. Kemudian, bank-bank banyak berkurang karena melakukan merger. "Tidak berpengaruh terhadap kredit," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, Senin, (25/2). Kredit yang disalurkan BPR memang meningkat. Statistik Perbankan Indonesia mencatat, pinjaman yang digelontorkan oleh BPR pada 2011 yakni Rp 41,1 triliun. Ini kemudian meningkat 21,1% jadi Rp 49,8 triliun di 2012. "Dalam 4 tahun terakhir, pertumbuhan BPR moderat 21%," ucap Joko.