Jumlah Dokter Spesialis Masih Kurang, Presiden Jokowi Minta Pendidikannya Diperbanyak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memperbanyak jumlah dokter spesialis dan subspesialis yang masih kurang di Indonesia. 

Jokowi mengakui, kurangnya jumlah dokter spesialis dan subspesialis merupakan salah satu masalah di dunia kesehatan dalam negeri. 

"Kita masih punya problem dalam negeri, dokter spesialisnya masih kurang atau dokter yang punya subspesialis masih sangat kurang, saya sudah bisikin tadi Pak Menkes ini harus diurus," kata Jokowi saat mengunjungi RS Mayapada Bandung, Senin (6/3). 


Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Dana Abadi LPDP Capai Rp 145 Triliun

Jokowi pun berpesan kepada Budi dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim untuk memperbanyak dan mempermudah pendidikan dokter spesialis. 

Ia juga meminta sarana dan prasarana kesehatan seperti alat kesehatan mesti diperbaiki agar pelayanan rumah sakit kepada masyarakat dapat semakin baik. 

"Sehingga masyarakat kita betul-betul semuanya yang sakit dapat tertangani," kata Jokowi. 

Dengan demikian, ia berharap, masyarakat Indonesia tidak perlu lagi terbang ke luar negeri untuk berobat. 

Jokowi menyebutkan, berdasarkan data yang ia terima, hampir 2 juta masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri, antara lain ke Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, dan Jerman. 

"Mau kita terus-teruskan? Rp 165 triliun devisa kita hilang gara-gara itu, karena ada modal keluar, capital outflow," ujar Jokowi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Jokowi Bisiki Menkes, Minta Jumlah Dokter Spesialis Diperbanyak"

Penulis : Ardito Ramadhan Editor : Dani Prabowo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi